KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan memuji keputusan Rusia untuk mengesahkan undang-undang yang membuka jalan untuk menormalisasi hubungan dengan pemerintah Afghanistan.
Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara Imarah Islam, menggambarkan langkah Rusia sebagai langkah positif untuk memperkuat hubungan antara Kabul dan Moskow. Ia juga meminta negara-negara lain untuk menghapus Imarah Islam dari daftar kelompok terlarang mereka, lansir Tolo News (20/12/2024).
Fitrat menyatakan: “Kami menganggap ini sebagai langkah positif, dan ini akan memainkan peran penting dalam memperluas hubungan bilateral antara Afghanistan dan Federasi Rusia. Negara-negara lain juga harus mengambil langkah serupa dan menghapus Imarah Islam Afghanistan dari daftar kelompok terlarang mereka.”
Sebelumnya, penghapusan Imarah Islam dari daftar hitam Rusia telah dibahas beberapa kali oleh para pejabat senior Rusia.
Pada tanggal 20 bulan ini, Duma Negara Rusia juga mengesahkan RUU yang memungkinkan penghapusan Imarah Islam dari daftar hitam negara tersebut.
Janat Faheem Chakari, seorang analis politik, mengatakan: “Rusia memiliki posisi politik dan militer yang signifikan di kawasan ini. Jika hubungan antara Afghanistan dan Rusia membaik dan Rusia mungkin mengakui Imarah Islam, negara-negara lain yang sejalan dengan sikap Rusia kemungkinan besar akan mengikutinya.”
Saleem Paigir, seorang analis politik lainnya, menyatakan: “Pemerintah yang mengikuti kebijakan Rusia kemungkinan besar akan meniru langkah ini, terutama negara-negara Asia Tengah, Cina, dan lainnya. Mereka hampir pasti akan melakukan hal yang sama.”
Perkembangan ini terjadi ketika parlemen Rusia meloloskan undang-undang pada Selasa yang memungkinkan Mahkamah Agung negara tersebut untuk menangguhkan penetapan daftar hitam kelompok-kelompok yang diidentifikasi sebagai kelompok terlarang oleh Moskow, sehingga membuka pintu untuk menormalkan hubungan dengan pemerintah Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)