DERNA (Arrahmah.com) – Media Barat dan Rusia melaporkan bahwa kota Derna, yang berlokasi di wilayah timurlaut negara Libya telah menyatakan berdirinya Imarah Islam.
Ini, khususnya dilaporkan oleh AFP dengan referensi kepala Departemen Luar Negeri Libya, Khaled Khaim.
Pemimpin Imarah Islam adalah Abdelkarim al-Hasadi, mantan tahanan di teluk Guantanamo.
Khaled Khaim juga mengumumkan pertemuan dengan utusan Uni Eropa di Tripoli bahwa al-Hasadi, amir Imarah Islam Libya adalah anggota Al-Qaeda.
Menurut wakil menteri Luar Negeri Libya, Al-Qaeda memanfaatkan peristiwa yang terjadi di Libya dan ingin menjadikannya seperti Afghanistan.
Sumber berita mencatat bahwa demonstrasi anti-pemerintah Libya telah menciptakan kekosongan kekuasaan di banyak bagian negara. Penentang rezim diktator Muammar Gaddafi memiliki kota-kota berikut yang masih di bawah kendali mereka : Tobruk, Sirte dan Ezzawiya. Terjadi penjarahan di banyak kota dan warga takut untuk keluar dari rumah mereka.
Sementara itu, klaim oposisi Libya mengatakan bahwa jumlah orang tewas dalam bentrokan antara pasukan pemerintah dengan para demonstran telah naik menjadi 10 ribu dan jumlah cedera mencapai 50 ribu orang.
Pernyataan ini disampaikan melalui saluran televisi Al-Arabiya oleh pemimpin partai oposisi Partai untuk Keadilan dan Demokrasi, Hadi Shalluf. Menurutnya, angka tersebut didasarkan pada bukti yang dikumpulkan oleh kelompok ham internasional di rumah sakit di Libya.
Ingat, bahwa sebelumnya Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini berbicara mengenai ribuan orang tewas. Dokter Perancis di Benghazi memberikan angka yang sama.
Hadi Shalluf mendesak semua prajurit Libya untuk bergabung dengan oposisi dan menggulingkan rezim Gaddafi.
Semakin banyak militer yang bergabung dengan pemberontak. Secara khusus Mayor Jenderal Suleiman Muhammad,komandan angkatan bersenjata di Tobruk, mengumumkan bahwa ia dan tentaranya mendukung oposisi seperti yang dilansir Al Jazeera. (haninmazaya/arrahmah.com)