KABUL (Arrahmah.id) – Para kepala negara dan perwakilan nasional berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, dan juru bicara Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa mereka berharap pertemuan tersebut akan mencabut sanksi.
Wakil juru bicara Imarah Islam, Bilal Karimi, mengatakan bahwa KTT ini juga harus mempertimbangkan pencapaian-pencapaian Imarah Islam.
“Realitas Afghanistan, perbaikan yang telah dilakukan, ada pencapaian dalam masalah ekonomi dan keamanan. Mereka harus memahami realitas ini. Mereka harus memenuhi tanggung jawab mereka terkait penghapusan sanksi dan pembentukan hubungan diplomatik,” katanya, seperti dilansir Tolo News (18/9/2023).
Tidak akan ada perwakilan dari Afghanistan di pertemuan UNGA.
Sementara itu, para analis politik mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan dan komunitas internasional perlu terlibat untuk mengatasi krisis yang ada di Afghanistan.
“Mereka (Imarah Islam) melalui dekrit yang beruntun membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan, yang menyebabkan keprihatinan serius di kalangan masyarakat Afghanistan dan komunitas internasional,” kata Ahmad Khan Andar, seorang analis politik.
“Ada kebutuhan bagi rakyat Afghanistan dan Afghanistan untuk mengambil posisinya kembali di Majelis Umum PBB,” kata Fazal Rahman Oria, seorang analis politik.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB mengumumkan bahwa situasi perempuan Afghanistan akan dibahas dalam pertemuan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)