KABUL (Arrahmah.id) – Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, membantah laporan mengenai dikeluarkannya surat perintah penangkapan untuk wakil menteri luar negeri.
Berbicara kepada BBC, Mujahid menyatakan bahwa Sher Mohammad Abbas Stanikzai telah melakukan perjalanan ke Dubai untuk mengunjungi keluarganya.
Dia mengatakan: “Stanikzai Sahib sering bepergian ke Dubai. Sebagian keluarganya tinggal di sana, dan ia pernah tinggal di sana di masa lalu. Beliau saat ini sedang mengunjungi Dubai dan akan kembali untuk melanjutkan tugasnya.”
Zabihullah Mujahid menggambarkan laporan baru-baru ini tentang perselisihan internal di antara para pejabat Imarah Islam sebagai kampanye propaganda, lansir Tolo News (7/2/2025).
Ia juga mendesak Amerika Serikat untuk meninggalkan strategi perang terhadap Afghanistan dan mengadopsi pendekatan berdasarkan keterlibatan.
Selain itu, Mujahid menekankan pencabutan sanksi terhadap para pejabat Imarah Islam dan aset-aset Afghanistan yang dibekukan.
Dia menyatakan: “Hak-hak rakyat Afghanistan telah dirampas, dan hambatan-hambatan politik tertentu di tingkat global harus dihilangkan, karena hal itu tidak sesuai dengan kepentingan siapa pun. Strategi yang diterapkan selama perang harus diganti dengan strategi pelibatan.”
Mohammad Emal Dostyar, seorang profesor universitas, mengatakan: “Kita tidak hanya harus meningkatkan hubungan kita dengan Amerika Serikat, yang merupakan salah satu kekuatan besar dunia, tetapi kita juga harus membangun jalur diplomatik dengan negara-negara lain, karena ini sangat penting.”
Sebelumnya, Imarah Islam telah menepis klaim Presiden AS Trump mengenai potensi perebutan kembali Pangkalan Udara Bagram dan peralatan militer yang ditinggalkan sebagai sesuatu yang tidak berdasar. (haninmazaya/arrahmah.id)