Bismillaahi arrahmaani arrahiimi
Dengan membuat perjalanan diam-diamnya selama enam jam kemarin malam, Obama membuktikan bahwa strategi militer dan pengiriman 30.000 pasukannya, serta operasi yang semakin meningkat, semua itu telah gagal dilakukan.
Mujahidin telah membuat musuh tersudut dan tak bisa lagi menerima para pejabat mereka untuk mengunjungi Afghanistan pada siang hari. Obama datang dan bergegas kembali pada malam hari, mengendap-endap seperti pencuri.
Demikian pula, pidato singkat Obama untuk tentara Amerika di pangkalan militer, yang dihiasi dengan suara rendah dan penuh kegelisahan itu, menunjukkan militer Amerika semakin ketakutan dan tidak yakin pada perangnya di Afghanistan.
Tidak ada satu kata pun dalam pidato Obama yang menunjukkan adanya prestasi militer atau setidaknya memberi kabar baik kepada tentara-tentaranya untuk meningkatkan semangat mereka. Obama mengakui secara jelas bahwa musuh mereka (Taliban) adalah lawan tangguh dan sulit untuk dikalahkan. Namun, ia mengklaim bahwa Mujahidin tidak akan mengalahkan Amerika.
Pengakuan Obama itu pada kenyataannya adalah pengakuan bahwa negaranya melawan fakta bahwa Taliban mengobarkan perjuangan gigih dengan tekad yang tak pernah bisa tergoyahkan. Selama sembilan tahun terakhir, para penyerang itu belum bisa membuat Taliban mundur meskipun Amerika melakukan kebrutalan dan menggunakan semua kekuatan militer yang mereka miliki.
Di sisi lain, kunjungan Obama ke Afghanistan secara diam-diam pada malam hari dan bahkan tidak menginformasikan Hamid Karzai, presiden pemerintahan boneka Kabul sampai ia berada di helikopter dalam perjalanan ke istana presiden Afghanistan dan melakukan pertemuan hanya selama 25-menit, menunjukkan bagaimana Amerika bersikap arogan terhadap kaki tangan mereka. Para boneka itu mungkin patuh untuk mengkhianati agama, kehormatan, dan hati nurani mereka, namun mereka tidak akan pernah mendapatkan kesenangan dari majikan mereka.
Rabu, 14 Rabiussani 1431 H / 31 Maret 2010
Imarah Islam Afghanistan
(althaf/tum/arrahmah.com)