KABUL (Arrahmah.id) – Dalam sebuah acara debat Tolo News, Menteri Industri dan Perdagangan (MoIC), Nooruddin Azizi, mengatakan bahwa Afghanistan memiliki hubungan dagang dengan 60 negara di dunia dan sebagian besar perdagangan dilakukan dengan India, Cina, dan Pakistan serta Asia Tengah.
Ekonom Sayed Masoud dan Azeraksh Hafizi serta anggota Kamar Dagang dan Investasi Afghanistan merupakan bagian dari panel debat Tolo News.
“Kami telah mengekspor ke sekitar lebih dari 60 negara. Ini adalah fakta bahwa kami memiliki ekspor utama ke India, Pakistan dan Cina. Kami mencoba untuk menargetkan Asia Tengah dan Rusia mulai sekarang,” katanya, seperti dilansir Tolo News (28/12/2023).
Ia mengatakan bahwa Afghanistan akan menuju swasembada dalam tiga tahun ke depan dan bahwa Afghanistan tidak akan bergantung pada bantuan kemanusiaan.
“Kami akan menuju swasembada dalam tiga tahun ke depan. Kami juga akan meningkatkan tingkat perdagangan kami. Saya tidak akan menjanjikan lebih dari ini,” kata Azizi.
Menteri Perindustrian dan Pertambangan mengatakan bahwa rencana-rencana tersebut sedang berjalan untuk meningkatkan sektor ekonomi dan perdagangan negara ini, semua anggaran didanai melalui pendapatan nasional.
Terlepas dari tantangan-tantangan dalam penerbitan visa bagi para pedagang, Azizi mengatakan bahwa ekspor telah meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
“Kita perlu mendanai anggaran kita dari pendapatan nasional. Kita seharusnya tidak membutuhkan bantuan asing. Sejauh ini, anggaran yang kami keluarkan berasal dari pendapatan nasional,” katanya.
Ekonom Masoud mengatakan bahwa penurunan tingkat pengeluaran di dalam negeri menyebabkan ekspor meningkat.
“Penurunan tingkat pengeluaran menyebabkan peningkatan ekspor. Ini berarti bahwa ketika biaya-biaya berkurang di dalam negeri, [barang-barang] akan mengarah ke ekspor. Ini adalah teori yang kami terapkan secara praktis di Kabul,” katanya.
Menteri Perindustrian dan Pertambangan mengatakan bahwa semua infrastruktur telah dihancurkan dan semua aset Bank Sentral telah dipindahkan ke negara lain ketika pasukan AS menarik diri dari Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)