KABUL (Arrahmah.id) – Kantor politik Imarah Islam Afghanistan telah membantah tuduhan tentang niat Kabul untuk “mengakses senjata nuklir.”
Kepala kantor tersebut, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa Imarah Islam berencana untuk memperbaiki senjata-senjata yang ditinggalkan oleh pasukan asing di Afghanistan.
Sebelumnya, seorang anggota kongres bertanya kepada Thomas West, perwakilan AS untuk Afghanistan, tentang kunjungan utusan Imarah Islam Afghanistan ke Korea Utara untuk “mengakses senjata nuklir.”
“Saya sepenuhnya menyangkal klaim tersebut, itu tidak benar. Imarah Islam sedang sibuk memperbaiki senjata yang ditinggalkan selama dua dekade perang, bukan bersaing dengan senjata nuklir. Ini adalah tuduhan yang tidak berdasar,” kata Suhail Shaheen, kepala kantor politik Imarah Islam, seperti dilansir Tolo News (16/1/2024).
Para ahli hubungan internasional mengungkapkan berbagai pandangan tentang masalah ini.
“Membuat senjata nuklir atau mengaksesnya adalah propaganda, hanya kebohongan belaka. Banyak negara seperti Iran yang mencoba mengakses senjata nuklir namun gagal,” kata Muhammad Hashim Danish, seorang pakar hubungan internasional.
“Afghanistan dipengaruhi oleh ekonomi negara lain. Bagaimana mungkin Imarah Islam berpikir untuk mengakses senjata nuklir,” kata Najiburahman Shamal, seorang analis politik.
Sebelumnya, Zabiullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, mengatakan bahwa Kabul tidak pernah melakukan negosiasi untuk mendapatkan senjata dengan negara manapun, dan menambahkan bahwa pasukan Imarah Islam memiliki amunisi yang cukup. (haninmazaya/arrahmah.id)