KABUL (Arrahmah.id) – Wakil PM untuk Urusan Politik, Mawlawi Abdul Kabir, dalam sebuah pertemuan dengan Mawlana Hamid Ul Haq, salah satu pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam Pakistan, mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan menginginkan hubungan yang baik dengan semua negara tetangganya dan tidak ada ancaman bagi negara manapun dari tanah Afghanistan.
Mawlawi Abdul Kabir juga mengatakan dalam pertemuan ini bahwa Imarah Islam tidak mengizinkan siapa pun untuk terlibat dalam kegiatan yang merusak di negara tersebut, lansir Tolo News (28/2/2024).
Wakil PM untuk Urusan Politik menganggap peran ulama sangat penting dalam meningkatkan hubungan antara Kabul dan Islamabad.
“Mawlawi Sahib mengatakan kepada delegasi ini bahwa Imarah Islam menginginkan hubungan yang baik dengan semua negara tetangga dan tidak mengizinkan siapa pun untuk menjadi ancaman bagi orang lain dari tanah Afghanistan,” kata Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara Imarah Islam.
Menurut Hamdullah Fitrat, Hamid Ul Haq juga menekankan kerja sama yang lebih besar antara Kabul dan Islamabad dalam pertemuan ini.
Dia menambahkan bahwa delegasi Pakistan dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa masyarakat kedua negara memiliki kesamaan nilai-nilai Islam, budaya, dan sosial, dan bahwa hubungan politik antara Kabul dan Islamabad seharusnya tidak hanya berfokus pada kerjasama ekonomi tetapi juga diperluas untuk memberikan manfaat bagi masyarakat kedua negara.
Sementara itu, beberapa analis politik mengatakan bahwa hubungan baik dan interaksi positif antara Afghanistan dan Pakistan adalah hal yang penting.
“Kami peduli dengan Pakistan dan Pakistan peduli dengan kami, dan ini dimungkinkan ketika ada hubungan baik dan perdagangan yang berkelanjutan antara kedua negara. Namun, Pakistan tidak pernah memenuhi janji dan komitmennya,” kata Amanullah Hotaki, seorang analis politik, kepada Tolo News.
“Yang penting adalah bahwa kedua negara memiliki niat baik terhadap satu sama lain sehingga hasil yang positif dapat dicapai,” kata Sayed Akbar Agha, seorang analis politik.
Menurut wakil juru bicara Imarah Islam, Hamid Ul Haq mengatakan bahwa pemblokiran aset-aset Afghanistan oleh beberapa negara merupakan “tindakan sepihak dan kejam” dalam pertemuan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)