AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Hanya berselang satu atau dua minggu setelah melancarkan operasi besar-besaran di Helmand, para tentara penjajah mulai melakukan propaganda, mereka menyebar kebohongan di media-media dengan mengatakan bahwa hanya 13 distrik yang berada di bawah kontrol Taliban (Imarah Islam Afghanistan-red).
Untuk mengambil kembali 13 distrik dari tangan Taliban, para musuh melancarkan operasi militer dengan nama “Khanjar Sword” di provinsi Helmand.
Publik dunia dapat menyaksikan fakta yang membuat mereka tercengang, bahwa operasi militer tersebut mengalami kegagalan total. Berita mengenai kegagalan tentara musuh (tentara kafir-red) bergaung dimana-mana. Mereka tidak hanya tidak mampu mengambil kembali 13 distrik yang mereka klaim dikuasai Taliban, bahkan mereka kehilangan 3 distrik lainnya dan kini berada dalam kekuasaan Taliban. Banyak daerah yang lepas dari kontrol mereka. Mereka menghadapi kecelakaan dan kerugian besar.
Faktanya adalah bahwa tentara penjajah menyaksikan kelemahan dan ketakutan mereka sendiri, menghadapi tentara (mujahidin) yang penuh keberanian di Helmand. Kisah mengenai kepanikan, kegagalan, banyak dipublikasikan oleh media-media Barat, namun lagi-lagi propaganda masih saja disusupi dalam pemberitaan, mereka mengklaim bahwa tentara AS dan NATO masih mampu bertahan di Afghanistan untuk 40 tahun lagi jika dibutuhkan.
Imarah Islam Afghanistan merespon pernyataan otoritas militer Inggris, mengatakan bahwa dengan semangat dari para tentara dan teknologi yang memadai yang kalian perlihatkan di Helmand bulan lalu, dengan ijin dan pertolongan Allah SWT, tentara kalian memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari Afghanistan dalam waktu 1 tahun ke depan, bukan 40 tahun. (haninmazaya/arrahmah.com)