(Arrahmah.com) – Beberapa hari yang lalu, The Daily Beast, menerbitkan laporan bahwa Amir Imarah Islam Afghanistan Mullah Muhammad Umar (hafizhahullah) dikhawatirk.an telah meninggal atau menderita sakit mental. Mujahidin Imarah Islam Afghanistan membantah keras laporan palsu tersebut, dan menganggapnya hanya propaganda yang berulang-ulang disebarkan oleh media Barat.
Berikut adalah pernyataan resmi Imarah Islam Afghanistan terkait berita palsu yang dipublikasikan oleh The Daily Beast:
Beberapa hari yang lalu, sebuah surat kabar Barat “The Daily Beast” menerbitkan sebuah laporan palsu dan tak berdasar yang menyatakan bahwa, naudzubillah, bahwa Amirul Mukminin telah meninggal atau terkena sejumlah penyakit.
Imarah Islam Afghanistan membantah dengan keras dan tegas rumor berulang-ulang seperti ini dan upaya propaganda musuh dan meyakininya bahwa ini adalah hanya salah satu upaya gagal mereka. Rumor dan pembicaraan tak bertanggung jawab semacam itu tidak akan berdampak negatif terhadap semangat Mujahidin Imarah Islam dan bangsa muslim Afghan, seperti yang musuh harapkan.
Yang terhormat Amirul Mukminin, dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemudian dukungan bangsa Mukminnya, telah mampu melancarkan Jihad yang berani dan sukses melawan setengah juta tentara dari 49 bangsa penjajah dan boneka-boneka mereka selama 11 tahun terakhir. Jadi wajar, musuh yang terpukul ingin menambah upaya lebih untuk meningkatkan spirit dari kurangnya semangat pasukannya dan para jenderal yang mengecewakan. Tetapi Imarah Islam ingin menenangkan para Mujahidin dan bangsanya dan memberitahu mereka untuk tidak mengkhawatirkan segala sesuatu tentang yang terhormat Amirul Mukminin, Alhamdulillah beliau hidup secara bebas dan dalam keadaan kesehatan yang baik, dan masih secara teratur mengeluarkan perintah dengan lisan dan tulisan kepada para pejabat Imarah Islam.
Kami yakin bahwa penerbitan palsu seperti itu hanya akan lebih merusak image dan reputasi mereka yang mengontrol media-media yang berulangkali menyebarkan rumor tak berdasar dan bohong semacam itu dan hanya akan meningkatkan pertanyaan lebih lanjut tentang keberpihakan dan kebebasan mereka.
Imarah Islam Afghanistan
(15/10/2012)
(siraaj/arrahmah.com)