KABUL (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu (18/10/2011), ratusan tahanan Muslim Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan antara Hamas dengan Israel yang menukar lebih dari seribu tahanan Palestina dengan kebebasan Gilad Shalit, seorang tentara Zionis Israel.
Dalam situs resminya yang berbahasa Inggris, Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa pertukaran tahanan tersebut merupakan kemenangan nyata kehendak bangsa Palestina dan pukulan berat bagi rezim Zionis. Berikut statemen resmi mereka :
Gilad Shalit, tentara Israel yang ditangkap pada 27 Juni 2006 dalam sebuah serangan bersenjata oleh Mujahidin Palestina yang menghabiskan lima tahun berikutnya dalam penawanan gerakan perlawanan (Hamas), akhirnya dibebaskan dalam pertukaran kebebasan 477 tahanan Palestina.
Dalam pertukaran ini, antara Hamas dengan rezim Zionis di mana total 1.027 tahanan Palestina akan dibebaskan dalam kenyataannya adlaah kemenangan kehendak bangsa Muslim Palestina dan dianggap sebagai satu pukulan terberat untuk rezim Zionis, sebuah pukulan yang bahkan pemimpin rezim Zionis, Benyamin Netanyahu menganggap sebagai tugas yang paling sulit dilakukan oleh pemerintah Israel dalam sejarah.
Pertukaran ini mengirimkan pesan ke semua bangsa Muslim yang tertindas dan tengah melakukan perlawanan terhadap penjajah, efektif dan pilihan terbaik dan juga merupakan kewajiban agama bagi negeri-negeri Muslim yang diduduki. Setiap bangsa yang tertindas dapat memanfaatkan alat yang sah untuk mendapat hak-hak mereka yang dirampas. Itulah mengapa Imarah Islam Afghanistan menempatkan penekanan dalam melanjutkan perlawanan Islam melawan invasi Amerika dan memilih jalan ini sebagai pilihan terbaik untuk mencapai kebebasan dari pendudukan.
Imarah Islam afghanistan ingin menyampaikan ucapan selamat kepada pemimpin Hamas, para Mujahidin Palestina yang gagah berani dan kepada seluruh rakyat Muslim Palestina. Kami memohon kepada Tuhan kami, yang Maha Tinggi untuk membebaskan tanah Palestina yang diduduki, terutama Masjid al-Aqsa, kiblat pertama ummat Islam, dari tangan Zionis dan memberikan kebebasan kepada bangsa tertindas dari pendudukan berkepanjangan di tangan penjajah kejam dan membuatnya menjadi negara bebas dan independen. (haninmazaya/arrahmah.com)