AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Pada hari Kamis (5/12/2011) bertepatan dengan hari Assyura 10 Muharram 1433, pengeboman terjadi di Kabul dan Mazar-e-Sharif, dimana puluhan warga Afghanistan tertumpahkan darahnya dan berada dalam kesedihan karena meninggalnya keluarga mereka.
Peristiwa itu dikutuk oleh banyak pihak dari seluruh dunia, juga dikutuk dan ditolak oleh Imarah Islam Afghanistan pada saat awal terjadinya. Pada hari Sabtu (10/12), dewan pimpinan Imarah Islam mengadakan pertemuan untuk melakukan diskusi intens terkait peristiwa “bom ‘Assyura”, bahwa peristiwa itu adalah rencana musuh yang dituduhkan kepada mujahidin Imarah Islam untuk memecah belah persatuan rakyat Afghanistan dan bertujuan untuk menodai kiprah mujahidin islam.
Dalam situs resminya, Imarah Islam mengatakan bahwa aksi tersebut tidaklah dibenarkan baik dalam sisi keagamaan maupun dalam sisi politik. Tindakan tersebut sepertinya tidak dilakukan oleh pihak dari dalam Afghanistan untuk mencapai tujuan politik mereka yang tidak akan membawa keuntungan apapun, malah hanya akan menambahkan bahan bakar ke dalam api yang sedang dikobarkan oleh musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan persatuan warga Afghanistan.
Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan pasukan salibis AS yang “melarikan diri” dari pangkalan udara di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk menyerang pada moment istimewa untuk menciptakan kesedihan dan permusuhan dikalangan warga Afghanistan, seperti peristiwa di hari Assyura itu yang menjadi bahan pelampiasan atas kegagalan pasukan mereka.
Kewaspadaan dan persatuan rakyat Afghanistan tidak akan pernah tertipu oleh rencana jahat musuh untuk memecah belah persatuan, melainkan akan menggagalkan rencana jahat mereka seperti yang sudah terjadi sebelumnya.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh kaum muslimin untuk menanggapi isu terkait peristiwa “bom ‘Assyura”, bahwa pimpinan Imarah Islam Afghanistan berbela sungkawa atas para korban dan dengan tegas mengecam keras aksi tersebut.
- Imarah Islam menganggap peristiwa pengeboman tersebut adalah hasil tindakan para penjajah salibis dan musuh-musuh Afghanistan dan menyerukan kepada seluruh warga Afghanistan untuk menguatkan pegangan satu sama lain dan bekerjasama untuk mencegah terjadinya peristiwa seperti itu dikemudian hari dengan wewenang keagamaan dan tugas nasional mereka, karena aksi tersebut adalah tindakan licik musuh dalam melawan rakyat Aghanistan dan merugikan negara Afghanistan.
- Imarah Islam secara pribadi meminta kepada pimpinan Ahla Tashi’ (syi’ah) bahwa mereka harus sangat waspada dan jangan mudah tertipu akan hal ini dan mereka harus memberitahu umat mereka bahwa peristiwa tersebut bukanlah masalah permusuhan antara Sunni dan Syi’ah. Mereka seharusnya tidak mendengar dari agen internal yang ingin menciptakan pertikaian internal dan perselisihan agama untuk melayani kepentingan mereka sendiri dan untuk menyenangkan majikan mereka (yakni para musuh dari kalangan Amerika dan sekutunya) .
- Imarah Islam memberikan petunjuk kepada semua mujahidin agar mengalihkan perhatian mereka untuk mencegah aksi serupa ditengah-tengah tugas-tugas mereka lainnya.
Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)