MONOKWARI (Arrahmah.id) – Muhammad Ralas (50 tahun), korban penembakan orang tak dikenal di Kampung Mandopi, Distrik Manokwari Utara, yang terjadi Rabu (23/11/2022), meninggal dunia pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIT.
Muhammad Ralas meninggal dunia di Rumah Sakit TNI AL Dr. Azhar Zahir Manokwari.
Jenazah Muhammad Ralas yang keseharian sebagai Imam Masjid Al-Hijrah di kawasan Borobudur, Manokwari, Papua Barat, dimakamkan setelah salat Jumat di Pekuburan Muslim Pasir Putih Manokwari Timur.
Menurut keterangan keluarga, korban sempat menjalani operasi akibat luka tembak di bagian perut. Namun, tindakan operasi tersebut belum berhasil mengeluarkan proyektil peluru yang masih bersarang di tubuh Ralas sehingga korban rencananya dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan.
“Operasi pertama, pihak medis RS AL belum berhasil mengeluarkan proyektil peluru sehingga Bapak dirawat sambil menunggu proses rujuk ke Makassar. Tetapi, Tuhan berkehendak lain, Bapak meninggal dunia Jumat dini hari pukul 01.00 WIT,” ujar Nurmala (43 tahun), istri almarhum Muhammad Ralas, lansir Antara.
Dia juga mengatakan pihak keluarga selanjutnya meminta tim medis RSAL Manokwari untuk melakukan operasi kedua kalinya guna mengeluarkan proyektil peluru dari tubuh Muhammad Ralas sebelum dimakamkan.
“Atas permintaan kami, tim medis RSAL melakukan operasi mengeluarkan peluru dan benar operasi dilakukan setelah Bapak meninggal dunia,” ujarnya.
Keluarga Muhammad Ralas berharap aparat kepolisian segera mengungkap identitas dan menangkap pelaku penembakan tersebut.
Nurmala mengungkapkan, almarhum suaminya bukan orang baru bagi warga Kampung Mandopi, lokasi kejadian, karena hampir sepuluh tahun bekerja di perkampungan itu sebagai operator chainsaw kayu.
“Jadi, bukan hendak mencari kayu bakar, tetapi Bapak kerjanya sebagai operator chainsaw kayu di kawasan hutan sekitar Kampung Mandopi, Manokwari Utara, itu sudah sepuluh tahun,” terangnya.
Kepala Kepolisian Resor Manokwari Ajun Komisaris Besar Polisi Parasian Herman Gultom saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa kasus penembakan warga sipil di kawasan Kampung Mandopi masih dalam penyelidikan.
Ia mengatakan bahwa para pelaku masih dikategorikan sebagai orang tak dikenal (OTK) dan akan terus berkembang setelah pengumpulan bahan keterangan di perkampungan sekitar lokasi kejadian.
“Para pelaku belum bisa dikategorikan sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) karena masih dalam pengembangan. Untuk saat ini masih dikategorikan sebagai OTK,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.id)