JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemugaran makam Ustad Jefri Al Bukhari (Uje) menjadi se-tinggi pinggang orang dewasa menimbulkan polemik di masyarakat.
Pasalnya selain melanggar Peraturan Daerah No 3 tahun 2007, pemugaran tersebut akan menimbulkan kecemburuan sosial dalam masyarakat.
Oleh sebab itu Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Ali Mustafa Yaqub menyarankan agar makam uje dikembalikan kepada kondisi semula. Hal itu diungkapkan KH. Ali Mustafa Yakub saat dihubungi wartawan, Kamis (26/9/2013).
“Kalau membangun saya tidak setuju karena bertentangan dengan ajaran nabi. Diratakan saja lah, lebih bagus kalau dikasih rumput,” ujar Imam Masjid Istiqlal itu.
Lebih lanjut, Ali Mustafa menganggap pemugaran makam menjadi bentuk yang sekarang dengan untaian batu keramik dan marmer terlalu berlebihan, karena pemberian keramik di dalam pusara orang yang wafat hanya pantas diberikan kepada makam para Nabi.
Kecuali makam para nabi, ya tidak apa-apa. kalau ini dibiarkan nantinya akan menimbulkan kecemburuan sosial dimasyarakat,” lanjut Ali Mustafa.
Sebelumnya, Pemda DKI melalui Sudin Pertamanan dan Pemakaman menyampaikan jika makam Uje yang berada di TPU karet Tengsin, Jakarta Pusat sudah melanggar Perda DKI Jakarta tentang larangan untuk membangun di atas pusara, selain plakat dan juga rumput.Untuk Itu Pemda DKI merencanakan akan membongkar makam Uje tersebut.
“Ada banyak yang sudah dibuat makam yang bagus, dan karena tidak sesuai dengan perda kita bongkar dan mereka tidak masalah,” ujar Kasudin Pertamanan dan Pemakamnan Jakarta Pusat, Leofold Pasaribu, Kamis (26/9/2013).
(azmuttaqin/bs/arrahmah.com)