BSD CITY (Arrahmah.com) – Terlalu, itulah kata yang tepat untuk dilayangkan kepada ‘DKM’ hasil kudeta masjid Darul Islah Griya Loka sektor 1.2 ext BSD. Pasalnya secara tidak terpuji mereka mengusir dua imam maktubah, sholat wajib, dihadapan jama’ah masjid Darul Islah tanpa ada pembicaraan sepatah katapun dari ‘DKM’ pengkudeta. Kedua imam itu adalah Ustadz Fajri (27) dan Ustadz Rasyid (22).
Kronologis dimulai sejak sebulan yang lalu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) pengkudeta menempel pengumuman di majalah dinding masjid Darul Islah akan adanya pergantian imam. Namun kedua imam tersbut mengabaikan pengumuman tersebut, lantaran mereka berdua adalah imam sholat yang sudah ditunjuk oleh DKM dibawah kepemimpinan Ridwan.
Selanjutnya penggantian imam masjid Darul Islah bergulir dengan adanya pengumuman di hadapan jamaah pada Selasa malam (1/10/2013). Saat itu seorang ‘DKM’ mengumumkan bahwa ‘DKM’ pengkudeta telah menetapkan dua orang imam masjid Darul Islah. “Imam yang resmi ini, selain ini gak resmi, gak boleh ngimami, gak boleh ngisi,” tutur Ustadz Fajri kepada arrahmah.com Rabu malam (2/10/2013).
Puncaknya pada Rabu malam ba’ada Maghrib, ketua ‘DKM’ pengkudeta Anda FM, mengultimatum imam untuk pergi meninggalkan dan mengosongkan kamar yang terletak di serambi masjid Darul Islah dengan paksa . Ustadz Fajri mengutip pernyataan Anda bahwa warga akan menggeruduk kamar saya untuk mengosongkan kamar imam dengan paksa, jika dirinya tidak mau pergi mengosongkan kamar itu.
Ustadz Fajri dan Ustadz Rosyid menjadi imam di masjid Darul Islah tidak untuk kepentiangan dunia, seperti materi dan kekuasaan. Kedua mahasiwa LIPIA Jakarta ini telah dua tahun mengimami sholat fardhu di kawasan menengah atas ini. Sepanjang waktu berjalan dia bertugas, bisa dijalani dengan baik dan tidak ada masalah. Mayoritas jamaah menyukainya.
Sampai kemudian terjadi kudeta terhadap Yayasan dan DKM pada Ramadahan 1434 H lalu. Saat itu beberapa pengurus Dewan Pembina Yayasan Darul Islah dipaksa dalam tekanan untuk menandatangani pengunduran diri. Mulai saat itulah, suasana hati sang imam sudah tidak nyaman lantara ada lontaran kata-kata menyakitkan hati yang diucapkan oleh para ‘DKM’ pengkudeta. Seperti, “Kalau sudah tidak disukai warga, pergi sana!, jangan jadi imam lagi.”
Hawa nafsu membuat ‘DKM’ pengkudeta tidak menghormati dua imam hafidz Quran ini. Begitu dihinanya kedua imam ini atas perkara yang dia tidak tahu sebab musababnya. Dalam pergantian imam oleh ‘DKM’ pengkudeta itu, tidak dilakukan pembicaraan dengan keduanya. Hanya saja, hal ini mengerucut pada Ustadz Fajri dan Ustadz Rosyid menjalankan praktek beragamanya termasuk ketika menjadi imam sholat dibawah tuntunan Al Quran dan Sunnah.
Hingga berita ini diturunkan kedua imam tersebut sedang packing barang-barang mempersiapkan untuk pergi meninggalkan kamar imam masjid Darul Islah itu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Karena rencananya Kamis (3/10/2013) ba’da subuh kelompok ‘DKM’ pengkudeta ini akan membongkar paksa kunci pintu sekretariat masjid dan mengusir dengan paksa kedua imam masjid yang berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah itu. Allahul musta’an.
(azmuttaqin/arrahmah.com)