BOGOR (Arrahmah.com) – Setelah kemunculan Romo Agus yang membawa aliran Pajajaran Siliwangi Panjalu, kini muncul kontroversi baru di Bogor. Seorang guru ngaji di Kampung Leuwimalang, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mengaku sebagai Imam Mahdi.
Adalah Muhammad Syahbudin alias Abud, yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan telah memiliki lebih kurang 150 orang pengikut. Abud mengaku mendapatkan gelar Imam Mahdi setelah mendapatkan wangsit dari Jin melalui mediasi Istrinya. Dirinya juga mengaku pernah mengislamkan ratusan Jin.
“Jelas itu menyalahi aturan, ini sudah melebihi batas-batas yang dilakukan Nabi Muhammad,” kata Ketua Badan Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Kabupaten Bogor, Khaerul Yunus seperti dikutip detikcom.
Hal ini membuat geram warga Cisarua, Bogor. Warga lalu mendatangi kantor Kecamatan Cisarua untuk memprotes keberadaan Imam Mahdi tersebut. Ratusan warga Cisarua sendiri Rabu (29/08/2012) siang mendatangi Kantor Kecamatan, mereka menuntut agar Imam Mahdi Gadungan tersebut diusir.
Pihak MUI Kecamatan sendiri lalu memanggil Imam Mahdi Gadungan tersebut ke kantor untuk dilakukan mediasi. Pada saat mediasi, Imam Mahdi gadungan tersebut tetap mengakui kalau dirinya adalah Imam Mahdi yang telah dipilih. Dirinya juga enggan untuk bertaubat.
“Dia malah nantang untuk Muhabbalah (adu kebenaran doa),” jelas Khaerul.
Menurut Khaeerul, tidak ada perintah kepada manusia untuk mengislamkan bangsa jin, karena pada dasarnya bangsa Jin tidak bisa terlihat dan berkomunikasi dengan manusia.
Apalagi, lanjut Khaerul, yang bersangkutan mengaku telah diangkat sebagai Imam Mahdi melalui raga istrinya (Fitri) sebagai alat mediasi dengan cara kerasukan.
“Ini sudah jelas kekeliruan yang harus diluruskan, pemerintah harus segera bertindak,”Pintanya.
Setelah mendapat pemahaman dari para Ulama dibantu pihak Muspika, akhirnya ratusan masa yang memadati kantor kecamatan dan berencana membakar Imam Mahdi tersebut membubarkan diri. Namun demikian, massa mengancam akan melakukan aksi bilamana Abud berulah kembali.
Untuk menghindari aksi masa, Abud beserta seluruh keluarganya akhirnya dibawa kemapolres Bogor dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian, sedangkan kediamannya yang beralamat di Kampung Leuwimalang RT 01/01, Desa Leuwi malang, Kecamatan Cisarua, dijaga ketat aparat berwajib. (bilal/arrahmah.com)