KAIRO (Arrahmah.com) – Imam besar Al-Azhar Mesir, Syeikh Ahmed al-Tayeb, menggambarkan poligami sebagai “ketidakadilan” bagi perempuan.
“Poligami sering kali merupakan ketidakadilan bagi perempuan dan anak-anak,” kata Syeikh Al-Tayeb, dalam kutipan yang diterbitkan di Twitter Jumat malam oleh Al-Azhar.
“Praktik ini adalah hasil dari kurangnya pemahaman tentang Quran dan tradisi Nabi,” tambahnya sebagaimana dilansir Al Arabiya (3/3/2019).
Syeikh Al-Tayeb juga membahas masalah ini dalam acara televisi pekanan pada Jumat, mengatakan kepada pemirsa: “Mereka yang mengatakan bahwa pernikahan harus poligami semuanya salah”.
Dia menambahkan Al-Quran mengatakan bahwa agar seorang pria Muslim memiliki banyak istri, dia “harus mematuhi ketentuan keadilan – dan jika tidak ada keadilan itu dilarang untuk memiliki banyak istri”.
Setelah komentar Imam Besar itu memicu perdebatan sengit di media sosial. Al-Azhar pada Sabtu mengklarifikasi bahwa ia tidak menyerukan agar poligami dilarang.
Dalam komentarnya, Syeikah Al-Tayeb menyerukan secara lebih luas bagaimana masalah-masalah wanita ditangani untuk diperbaiki.
“Perempuan mewakili setengah dari masyarakat, jika kita tidak peduli pada mereka, itu seperti kita berjalan dengan satu kaki saja,” katanya dalam sambutan yang dipublikasikan di Twitter.
Pendekatan imam bear disambut oleh Dewan Nasional untuk Perempuan Mesir.
“Agama Islam menghormati wanita – itu membawa keadilan dan banyak hak yang tidak ada sebelumnya,” kata presiden Dewan Maya Morsi.
(fath/arrahmah.com)