MAKKAH (Arrahmah.com) – Meski tidak mendapat fasilitas dari pemerintah, sejumlah jamaah calon haji Indonesia tetap memilih sunah tarwiyah. Yakni napak tilas haji Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam.
Pelaksanaan haji diawali pada pagi hari ini tanggal 8 Dzulhijjah berihram haji dari tempat tinggal dengan mandi terlebih dahulu jika mungkin. Lalu memakai pakaian ihram kemudian mengucapkan talbiyah.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرَيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَ النِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيَكَ لَكَ
“Aku sambut seruan-Mu untuk menunaikan ibadah haji. Aku sambut panggilan-Mu ya Allah. Aku sambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku sambut panggilan-Mu. Sesung-guhnya segala puji, kenikmatan dan kerajaani adalh milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
Kemudian jamaah pergi ke Mina, untuk bermalam di Mina. Shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh di sana dengan mengqashar shalat yang empat rakaat tanpa dijama’.
Jika matahari telah terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah jamaah pergi menuju Arafah, shalat Dzuhur dan Ashar dengan jama’ taqdim dan qashar. Berdiam di Arafah sampai matahari terbenam dengan memperbanyak dzikir dan doa.
Jarak yang ditempuh para jamaah ini 14 km. Jemaah yang mengikuti tarwiyah ini mencapai 8.300 orang ditambah jemaah dari Penyelenggara Ibadah Haji Khusus sebanyak 8.000 orang.
Jamaah haji Indonesia asal Kloter 1 Balikpapan yang melaksanakan tarwiyah mulai berangkat dari pemondokan pukul 19.30 WAS. Menurut ketua rombongan kloter ini, di Mina mereka menempati maktab 36. Dalam pesannya kepada Media Center Haji, dia mengatakan di maktab itu, jemaah asal Balikpapan akan bergabung dengan jemaah asal Medan.
Namun karena perjalanan yang macet, baru 66 orang dari kloter Balikpapan yang tiba di Mina. Yang lain masih terkendala macet di kawasan Jumaizah. Meski jarak Mina tidak terlalu jauh, mereka harus menempuh dua jam perjalanan karena macet. Akibatnya rombongan lain yang terdiri dari 11 orang belum sampai ke Mina.
“Pengangkutan jamaah tarwiyah dimulai Rabu sore pukul 15.00 WAS hingga 24.00 WAS,” katanya, dilansir dari vivanews.
Setelah pukul 24.00 WAS, bus naqabah akan kembali menuju posko untuk mengangkut jamaah Indonesia yang tidak mengikuti tarwiyah ke Arafah mulai pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya Menteri yang juga Amirul Haj, Lukman Hakim Syaifuddin meminta jemaah yang tarwiyah memikirkan konsekuensinya karena dibutuhkan ketahanan fisik dan kekuatan mental. Apalagi pemerintah tidak memberikan fasilitas, sehingga perjalanan menjadi tanggung jawab masing-masing jemaah. Sebab saat jemaah menuju Mina, persiapan di Mina belum maksimal.
Meski tidak memberikan fasilitas, pemerintah dalam hal ini tidak bisa melarang jemaah melakukan tarwiyah yang membutuhkan ketahanan fisik luar biasa. (azm/arrahmah.com)