BENIN (Arrahmah.id) — Kelompok militan Islamic State Greater Sahara (ISGS) mengklaim telah melakukan dua operasi serangan pertamanya ke Benin. Serangan yang dirilis dalami buletin mingguan mereka, Al Naba, serupa dengan serangan Kelompok Dukungan Islam dan Muslim (JNIM) yang berafiliasi ke al Qaeda, lapor Long War Journal (17/9/2022).
Serangan yang dilakukan ISGS tejadi di Alibori, utara Benin, yang berbatasan dengan Burkina Faso dan Niger.
Dalam klaim pertamanya, ISGS mengatakan anggotanya bertanggung jawab atas penyergapan dan pembunuhan terhadap empat pasukan Benin di dekat kota Alfa Kawoura pada 1 Juli.
Sedangkan dalam klaim keduanya, ISGS menyebutkan bahwa melakukan serangan di Parc W utara Benin yang menewaskan dua tentara Benin.
Klaim serangan ISGS datang ketika Benin secara terbuka mencari bantuan asing dalam perjuangannya melawan kekerasan jihadis di dalam perbatasannya. Pekan lalu, Benin menegaskan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan Rwanda untuk memberikan dukungan logistik dan nasihat dalam operasi militernya.
Rwanda saat ini memiliki pasukan yang dikerahkan di Mozambik utara, di mana ia telah membantu negara Afrika selatan itu memerangi sayap ISIS setempat, dan di dalam Republik Afrika Tengah.
ISGS sebelumnya menggunakan wilayah utara Benin sebagai rute transit antara Sahel dan Nigeria dan sebagai tempat berlindung yang aman untuk operasinya di barat daya Niger.
Sama seperti ISGS, JNIM juga sebelumnya menggunakan negara-negara pesisir sebagai pangkalan belakang dan tempat berlindung sebelum mengubah negara-negara tersebut menjadi daerah operasi ofensif. (hanoum/arrahmah.id)