YERUSALEM (Arrahmah.com) – Paraguay akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir Mei, menyusul Amerika dan Guatemala, ungkap juru bicara pemerintahan Paraguay dan Kementerian Luar Negeri “Israel” pada Senin (7/5/2018), sebagaimana dilansir Daily Sabah.
“Presiden Paraguay Horacio Cartes berencana untuk datang ke “Israel” pada akhir bulan untuk meresmikan kedutaan di Yerusalem,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri “Israel” Emmanuel Nashon dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara pemerintahan Paraguay mengatakan Cartes dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke “Israel” untuk memindahkan kedutaan pada 21 atau 22 Mei mendatang.
Pengumuman ini diutarakan satu minggu sebelum kedutaan besar Amerika Serikat diresmikan di Yerusalem pada 14 Mei sesuai dengan pernyataan Presiden Donald Trump pada 6 Desember lalu tentang Yerusalem sebagai ibu kota “Israel”.
Langkah AS membuat orang-orang “Israel” senang, namun sebaliknya, rakyat Palestina menjadi geram dan marah.
“Israel” merebut Yerusalem dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. Pada putaran terakhir pembicaraan damai tentang pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza menghadapi jalan buntu pada tahun 2014.
“Israel” mengatakan Yerusalem adalah ibu kotanya yang abadi dan tidak dapat dipisahkan, sementara Palestina menginginkan bagian timur kota sebagai ibu kota negara independen mereka sendiri di masa depan.
Pada bulan Maret, Presiden Guatemala Jimmy Morales mengatakan bahwa negaranya akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 16 Mei, dua hari setelah AS memindahkan kedutaannya.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan pada bulan April bahwa “setidaknya setengah lusin” negara di dunia sedang “serius membahas” untuk mengikuti langkah AS, namun ia tidak memperinci negara mana saja.
Pada bulan Desember, 128 negara menyerukan penolakan atas pernyataan Donald Trump dalam resolusi Majelis Umum PBB dan meminta Amerika Serikat untuk membatalkan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota “Israel”. Sembilan negara mendukung AS, 35 abstain, dan 21 tidak memberikan suara. (Rafa/arrahmah.com)