BERLIN (Arrahmah.id) – Gedung Putih mengumumkan pada Kamis (5/1/2023) bahwa Jerman akan mengikuti AS dan memberikan baterai rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Pengumuman itu dibuat dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh AS dan Jerman setelah panggilan telepon antara Presiden Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, lansir Al Arabiya.
Washington berjanji untuk memberikan satu sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina bulan lalu dalam salah satu paket senjata terbesar untuk Kiev hingga saat ini.
Pada Kamis, para pemimpin AS dan Jerman menegaskan niat mereka untuk lebih mendukung kebutuhan mendesak Ukraina untuk kemampuan pertahanan udara di tengah serangan rudal dan drone Rusia yang sedang berlangsung.
“Jerman akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam memasok baterai pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina,” bunyi pernyataan bersama itu.
Secara terpisah, AS dan Jerman mengatakan mereka juga akan menyediakan Kendaraan Tempur Infanteri Bradley dan Kendaraan Tempur Infanteri Marder ke Ukraina.
“Presiden Biden dan Kanselir Scholz menyatakan tekad bersama untuk terus memberikan dukungan finansial, kemanusiaan, militer, dan diplomatik yang diperlukan ke Ukraina selama diperlukan.”
Langkah terbaru Jerman menandai kontras yang mencolok dalam perilaku Berlin, yang menawarkan helm ke Ukraina pada awal invasi Rusia tahun ini.
Mengutip pejabat AS, Associated Press melaporkan bahwa pemerintahan Biden akan mengumumkan paket senjata besar-besaran senilai $2,85 miliar untuk Ukraina pada Jumat. Ini dilaporkan akan menjadi penarikan peralatan militer terbesar dari persediaan Pentagon.
Menurut AP, senjata baru tersebut dilaporkan akan mencakup HUMVEE, kendaraan Pelindung Penyergapan Tahan Ranjau, bersama dengan rudal dan amunisi lainnya. (haninmazaya/arrahmah.id)