SANAA (Arrahmah.com) – Partai Al-Islah Yaman, sayap politik dari gerakan Ikhwanul Muslimin di Yaman, pada Sabtu (7/2/2015) menolak deklarasi konstitusi yang diumumkan oleh kelompok Syiah Houtsi, pada Jum’at (6/2), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Partai Al-Islah menyerukan penghapusan deklarasi Syi’ah Houtsi, yang membubarkan parlemen Yaman, membentuk majelis nasional dan menciptakan sebuah dewan presiden untuk menjalankan pemerintahan Yaman selama masa transisi.
Partai Al-Islah menjelaskan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa deklarasi itu sebagai “langkah sepihak”, dan partai Al-Islah tidak mengakui konsekuensi dari langkah ini.
“Tidak akan ada jalan keluar tanpa menghapus semua gerakan sepihak dan kembali ke dialog,” kata partai.
Partai Al-Islah menuding Syi’ah Houtsi memerankan “kudeta” terhadap dialog yang disponsori PBB antara kekuatan politik Yaman.
Syiah Houtsi Yaman, yang telah menguasai ibukota Yaman, Sanaa pada bulan September 2014 dan memperluas kendali mereka ke provinsi lain, pada Jum’at mengambil langkah tambahan untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di Yaman dengan membentuk dewan presiden dan pembubaran parlemen.
Ada kekhawatiran bahwa pertumbuhan kekuatan Syi’ah Houtsi akan membuka pintu bagi konfrontasi yang lebih keras di Yaman.
(ameera/arrahmah.com)