MESIR (Arrahmah.com) – Ikhwanul Muslimin (IM) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (8/6/2014), “Rakyat Mesir ingin melanjutkan perjuangan revolusioner damai mereka sampai mereka mendapatkan kembali kebebasan dan martabat [mereka],” lansir MEMO.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan terhadap upacara pelantikan mantan kepala militer dan pemimpin kudeta Abdul Fattah As-Sisi sebagai presiden baru Mesir pada Ahad (8/6).
Kelompok ini menambahkan hukuman mati yang dijatuhkan terhadap sejumlah pemimpin dan beberapa pengkhutbah Islam baru-baru ini, “tidak akan meneror rakyat Mesir yang telah menyaksikan [korban] ribuan orang syahid, terluka dan ditahan.”
Sebelumnya, sebuah pengadilan Mesir pada Sabtu (7/6) menjatuhkan hukuman mati terhadap sepuluh pemimpin IM dengan tuduhan menghasut kekerasan kepada “mufti agung” Mesir, yang dianggap sebagai otoritas keagamaan tertinggi di negara itu.
Kesepuluh pemimpin IM ini merupakan bagian dari 48 terdakwa, termasuk pemimpin tinggi mereka Dr Muhammad Badie, yang diadili atas tuduhan “menghasut kekerasan” di provinsi Qalioubiya tahun lalu.
Para terdakwa menghadapi tuduhan menghalangi jalan, menghasut kekerasan dan menyerang “pasukan keamanan” pada tanggal 22 Juli tahun lalu – sekitar tiga minggu setelah penggulingan presiden terpilih Muhammad Mursi oleh junta militer.
Pengadilan yang sama juga menetapkan tanggal 5 Juli sebagai tanggal untuk mengeluarkan putusan akhir dalam kasus ini, kata sumber peradilan.
(banan/arrahmah.com)