KAIRO (Arrahmah.com) – Setelah membentuk partai politik yang akan disertakan dalam pemilu Mesir pasca runtuhnya rezim Hosni Mubarak, Ikhwanul Muslimin mengumumkan nama partainya adalah dijuluki Partai Kebebasan dan Keadilan, lansir UPI.com pada Rabu (23/2/2011).
Otoritas militer yang berkuasa di Mesir dan telah membongkar sejumlah struktur dari rezim sebelumnya berjanji untuk merealisasikan rencana untuk pemilihan nasional dalam waktu enam bulan.
Ikhwanul Muslimin dilarang selama era Mubarak untuk bersaing secara terbuka sebagai partai politik. Calon dari Ikhwanul Muslimin pernah memenangkan 20 persen kursi di Parlemen Mesir dengan berperan sebagai calon independen pada tahun 2005. Namun, tahun lalu Partai Demokrasi Nasional Mubarak yang berkuasa, membersihkan kelompok ini dari peta politik dalam pemilihan umum secara luas. Hal ini mengundang kritik dari masyarakat internasional.
Ketua Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badie, mengatakan keanggotaan dalam Partai Kebebasan dan Keadilan akan terbuka untuk semua orang Mesir yang siap untuk menerima kebijakan, kelompok itu mengatakan melalui situs resminya.
Kelompok ini muncul tahun lalu dengan slogan “Islam adalah Solusi.”
Ikhwanul Muslimin menambahkan bahwa pihaknya tidak menentang perempuan atau anggota kelompok agama minoritas untuk memegang jabatan di kabinet, tetapi mengesampingkan peran mereka sebagai kepala negara.
Kelompok itu mengatakan tidak berniat untuk mengajukan calon dalam pemilihan presiden di Mesir tahun ini. (althaf/arrahmah.com)