MESIR (Arrahmah.com) – Ikhwanul Muslimin mengecam pemboman yang terjadi pada Rabu (2/4/2014) di Nahda Square dekat Universitas Kairo dan menyerukan diadakanya penyelidikan, lansir MEMO.
Pemboman Nahda Square merenggut nyawa seorang perwira polisi senior Mesir, Brigadir Jenderal Tarek Al-Mergawi, dan melukai lima orang lainnya.
Ikhwanul Muslimin mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (2/4) bahwa mereka akan melanjutkan protes damai, dan menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut tanpa melakukan tuduhan yang tidak berdasar.
Demikian pula dengan Gerakan Mahasiswa Melawan Kudeta. Mereka mengecam pemboman tersebut dalam sebuah pernyataan dan menegaskan kembali langkah damai mereka dalam menentang kudeta.
Nahda Square Kairo dihantam ledakan bom pada Rabu (2/4) dengan tiga pemboman yang menargetkan polisi yang berada di luar Universitas Kairo. Pemboman tersebut terjadi satu minggu setelah komandan diktator Angkatan Darat Abdel-Fattah Al-Sisi mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri untuk pemilihan presiden yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Mei mendatang.
Sementara itu, kelompok Ajnad Misr telah menyatakan bertanggung jawab atas pemboman tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke akun Facebook dan Twitter resmi mereka.
Ajnad Misr menyatakan bom-bom mereka menargetkan para penjahat yang diketahui telah melakukan pembantaian. Dalam pernyataannya, Ajnad Misr mengatakan bahwa Brigadir Jenderal Tarek Al-Mergawi ditargetkan karena keterlibatannya dalam “pembunuhan terhadap orang-orang yang tak berdosa, pelanggaran kehormatan, dan partisipasi dalam pembantaian Nahda.” (banan/arrahmah.com)