KUWAIT (Arrahmah.com) – Seorang anggota senior Gerakan Konstitusi Islam, sebuah partai Islam Sunni di Kuwait yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin dan dikenal dalam bahasa Arab dengan akronim Hadas, membantah klaim bahwa pihak berwenang di Arab Saudi dan UEA telah resmi memberitahu anggota partai bahwa Hadas kini termasuk di dalam daftar teroris di Riyadh dan Abu Dhabi.
Pejabat senior itu mengatakan kepada surat kabar Al-Watan Kuwait pada Selasa (18/3/2014) bahwa rumor mengenai hal itu tidak benar dan tidak realistis karena Ikhwanul Muslimin di Kuwait tidak memiliki daftar anggota.
Pekan lalu, media internasional melaporkan bahwa Arab Saudi dan Kuwait telah menangkap dua anggota Ikhwanul Muslimin setelah pemerintah junta Mesir mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional bagi mereka atas tuduhan menghasut kekerasan di Port Said, menyusul tindakan keras pemerintah Mesir dalam melawan para pengunjuk rasa anti-kudeta yang menewaskan ratusan orang.
Namun, Ikhwanul Muslimin di Mesir pada Senin (17/3) membantah berita penangkapan itu.
Sejak kudeta yang menggulingkan presiden Muhammad Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin oleh junta militer Mesir pada Juli tahun lalu, Mesir dan Arab Saudi telah menyatakan gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi “teroris”. (banan/arrahmah.com)