MESIR (Arrahmah.com) – Cabang Ikhwanul Muslimin di Mesir telah menolak permintaan presiden diktator Mesir, Abdel Fattah As-Sisi untuk bergerak berdampingan dengan negara, menyebutnya sebagai “kebohongan baru oleh tiran jahat”.
Sisi menyerukan Ikhwanul Muslimin untuk mengatasi konflik masa lalu dengan negara dan untuk membuka lembaran baru di bawah kepemimpinannya, lansir MEMO pada Jum’at (26/6/2015).
Dr Mohammed Sudan, seorang pemimpin terkemuka Ikhwanul Muslimin dan Sekretaris Hubungan Luar Negeri dari Partai Kebebasan dan Keadilan (sayap politik IM), menjelaskan ajakan Sisi itu sebagai “kebohongan baru yang menambahkan sebuah daftar panjang kebohongan”.
Kepada surat kabar Al-Mesryoon, Sudan mengatakan bahwa “jika dia [Sisi] ingin membuka babak baru dalam hubungan, mengapa dia melakukan semua pembantaian terhadap orang-orang di tempat pertama dan mengizinkan peradilannya yang rusak mengeluarkan semua hukuman mati massal terhadap para pemimpin Ikhwanul Muslimin serta menyita aset kelompok [IM]?”
Sementara itu, pemimpin dari Aliansi Anti-Kudeta, Attia Adlan menegaskan bahwa “Sisi sedang mencoba untuk menemukan tali penyelamat untuk dirinya sendiri setelah dia gagal untuk mengelola urusan negara dan memimpin ekonomi Mesir menuju kemerosotan.”
“Sisi tidak tahu apa-apa tentang rekonsiliasi karena mentalitas pasukannya hanya tahu bagaimana cara untuk menindas,” tambah Adlan.
(banan/arrahmah.com)