KAIRO (Arrahmah.com) – Ikhwanonline, situs resmi Ikhwanul Muslimin, mengeluarkan pernyataan pers pada Rabu (8/8/2012) mengenai serangan hari Minggu di Sinai. Mereka menyerukan peninjauan ulang dari perjanjian Camp David.
Pernyataan itu mendesak Dewan Militer fokus pada misi dalam negeri untuk melindungi Mesir dan perbatasannya.
Pada hari Minggu (5/8), serangan oleh para penyerang tak dikenal pada penjaga perbatasan Mesir di perbatasan Mesir-Gaza menyebabkan 16 orang tewas dan tujuh orang luka-luka. Hari berikutnya, Presiden Mohamed Morsi menyatakan jangka waktu tiga hari berkabung nasional bagi mereka yang terbunuh.
Pernyataan Ikhwan juga menyerukan penegakan kebijakan untuk menangani korupsi dan mereka yang ingin menghasut kekerasan.
Pernyataan Ikhwanul ini merujuk pada sejumlah seruan yang bernada menghasut terhadap presiden dan kelompok yang menyebabkan upaya dalam membakar dua markas mereka Jumat lalu.
Kelompok itu menuduh jaksa agung mengabaikan semua keluhan yang mereka ajukan.
Anggota Partai Kebebasan dan Keadilan telah mengajukan keluhan terhadap mantan anggota parlemen, Mohamed Abu-Hamed, Mostafa El-Bakry, dan Tawfik Okasha, serta menuduh mereka menghasut kekerasan terhadap Ikhwan.
Pernyataan kelompok itu menunjukkan bahwa beberapa individu dengan agenda anti-Mesir telah menggunakan serangan terakhir di Sinai untuk memunculkan sengketa politik. (althaf/arrahmah.com)