SOLO (Arrahmah.com) – Ikatan alumni pondok pesantren Islam Al Mukmin (IKAPPIM) Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, menggelar silaturahmi dan muktamar III di Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, 30 juni – 01 juli 2012. Muktamar kali ini mengusung tema “Satu Jiwa, Satu Barisan Membangun Masyarakat Yang Penuh Ridha Ilahi”.
Muktamar IKAPPIM Ngruki diselenggarakan selama dua hari dengan agenda utama mendengar laporan pertanggungjawaban pengurus pusat dalam masa baktinya selama 4 tahun, memilih pengurus baru serta menyusun kerangka program kerja untuk periode kepengurusan berikutnya, muktamar IKAPPIM yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2008.
Disamping agenda utama tadi penyelenggara mengakomodasi keinginan ribuan anggota alumni yang hanya ingin bernostalgia dengan pesantren sambil mengintip berbagai peluang bersinergi dengan ikhwan-ikhwan lamanya dalam berbagai bidang kehidupan.
Untuk kepentingan kedua tersebut, panitia penyelenggara mengemas muktamar dengan berbagai acara, baik yang bernuansa ekonomi, pendidikan, dakwah sampai acara-acara ringan berupa hiburan.
Hadir sebagai peserta muktamar IKAPPIM kurang lebih 600-an peserta dari 1000 undangan yang disebar melalui perwakilan IKAPPIM diseluruh Indonesia, “Ini sudah hadir sekitar 70% peserta undangan dari 1000 undangan yang kita sebar, masih akan berdatangan lagi nanti,” ujar ketua panitia pelaksana muktamar, ustadz Hadi Prianto, S. Th.I, M.Ag disela kesibukan persiapan pembukaan muktamar kepada arrahmah.com.
Pembukaan acara yang seharusnya pada pukul 08.00 pagi tadi ditunda hingga pukul 13.00 mengingat peserta undangan dari berbagai daerah belum semuanya sampai dilokasi. Hadir wakil Bupati Sukoharjo menggantikan Bupati yang berhalangan hadir sekaligus membuka muktamar IKAPPIM III.
“Alumni Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki Surakarta adalah sekumpulan lulusan PPI Al Mukmin, baik dari unit Kuliyatul Muallimin (KMI), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta mereka yang pernah belajar di Pesantren ini minimum 1 tahun. Mereka selepas dari Pesantren melanjutkan kiprah hidupnya baik dengan belajar, bekerja maupun berdakwah di tengah masyarakat. Dengan jumlah yang tidak kurang dari 14.000 orang akhirnya mereka menemukan identitas dirinya masing-masing sebagai proses alamiah akibat interaksinya dengan lingkungan sekitar. Ada yang berkembang menjadi tokoh masyarakat, guru bagi umat, politikus, pengusaha serta ada pula yang menjadi problem sosial. Ikatan tersebut yang akan kita sulut menjadi sebuah energi yang besar melalui serangkaian kegiatan reuni berupa Muktamar,” kata ustadz Hadi.
“Di samping faktor-faktor emosional tersebut, tidak sedikit dari alumni yang menginginkan suntikan energi dari ikhwan-ikhwannya dalam mengembangkan perannya ditengah masyarakat. Mereka yang menjadi pendidik atau da’i akan mencari sinergi sesama ikhwan seprofesi. Demikian pula yang berprofesi menjadi pengusaha dan lain-lain. Tidak hanya interaksi/sinergi individual yang mereka harapkan, lebih dari itu mereka juga berharap adanya sinergi institusional, baik dengan pesantren ataupun dengan wadahnya sendiri, IKAPPIM Ngruki.
Dengan latar belakang pemikiran diatas, muncul sebuah tekad yang kuat untuk menjadikan IKAPPIM Ngruki sebagai sebuah wadah yang kokoh bagi bersinerginya berbagai kekuatan alumni serta elemen umat lainnya dalam berbagai bidang kehidupan. Organisasi ini hendaknya menjadi sentral komunikasi bagi seluruh anggota, menjadi incubator da’i-da’i dan pejuang Islam yang handal. Muktamar yang diselenggarakan ini hendaknya menjadi sebuah media untuk meningkatkan peran IKAPPIM Ngruki dan anggotanya dalam membangun umat dan bangsa ini ke arah yang baik, yang diridhoi oleh Allah SWT,” lanjut ustadz Hadi menutup pembicaraan. (ukasyah/arrahmah.com)