KABUL (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau yang sebelumnya disebut Taliban telah menolak untuk mengambil bagian dalam pembicaraan damai sampai rezim Kabul memerintahkan pasukan asing untuk keluar dari Afghanistan dan melepaskan semua pejuangnya dari penjara.
Pernyataan IIA dipublikasikan pada Sabtu (5/3/2016), datang sebagai peringatan bagi upaya untuk memulai kembali perundingan damai di Islamabad, ibukota Pakistan.
“Kami ingin mengulangi sikap kami sekali lagi bahwa sampai pendudukan oleh pasukan asing berakhir, sampai nama Taliban dikeluarkan dari daftar hitam internasional, dan sampai tahanan kami dibebaskan, pembicaraan tidak akan menghasilkan hasil,” ujar pernyataan Taliban seperti dilansir Al Jazeera.
“Kami tegas menyatakan bahwa amir Imarah Islam belum menugaskan secara resmi siapa pun untuk berpartisipasi dalam pertemuan ini dan Dewan Pimpinan Imarah Islam belum memutuskan untuk mengambil bagian di dalamnya.”
Setelah pertemuan yang melibatkan wakil-wakil dari Afghanistan, Pakistan, Cina dan Amerika Serikat di Kabul bulan lalu, pejabat rezim Kabul berharap perundingan damai bisa berlangsung antara “pemerintah” Afghanistan dan Imarah Islam Afghanistan pekan ini.
Rezim Kabul telah berulang kali menyerukan semua kelompok Taliban untuk duduk di meja perundingan, namun tidak berupaya memenuhi kondisi yang diinginkan oleh IIA. (haninmazaya/arrahmah.com)