KABUL (Arrahmah.id) — Otoritas Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) di Afghanistan timur laut mengatakan Rabu (22/1/2025) bahwa serangan bersenjata mengakibatkan kematian seorang warga negara Cina, sementara penerjemah lokalnya lolos tanpa cedera.
Dilansir AMU TV (22/1), kelompok militan Islamic State Khurasan Provience (ISKP) mengaku bertanggung jawab atas penembakan mematikan pada malam hari di provinsi Takhar, yang terletak di perbatasan negara itu dengan Tajikistan.
ISKP mengatakan di outlet media Amaq bahwa “tentaranya” menggunakan senapan mesin untuk menargetkan pria Cina itu.
Pejabat IIAmengatakan warga negara asing yang terbunuh itu bekerja untuk sebuah perusahaan pertambangan di negara itu.
Mohammad Akbar, kepala polisi provinsi, mengatakan warga negara Cina itu sedang dibawa dengan penerjemahnya ke distrik Dasht-e-Qala Selasa malam ketika kendaraan mereka disergap.
Akbar mengatakan bahwa pelancong asing harus memberi tahu polisi setempat sebelum memulai perjalanan darat, tetapi dia mengatakan warga negara Cina yang meninggal itu gagal melakukannya. Petugas polisi itu menambahkan bahwa penyelidikan atas serangan itu sedang berlangsung.
“Saya yakin kedutaan besar kami di Afghanistan akan melacak informasi tentang apa yang terjadi dan melakukan yang terbaik untuk melindungi hak dan kepentingan sah warga negara Cina serta keselamatan mereka,” kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, dalam konferensi pers di Beijing saat ditanya tentang insiden penembakan tersebut.
Serangan fatal hari Selasa terhadap seorang warga negara Cina di Afghanistan menandai insiden pertama sejak Desember 2022, ketika militan ISKP menyerbu sebuah hotel di Kabul yang populer di kalangan investor Cina. Serangan itu mengakibatkan kematian tiga warga negara Afghanistan dan cedera pada 18 orang, termasuk lima warga negara Cina. (hanoum/arrahmah.id)