KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah menyatakan kekalahan Amerika Serikat dan sekutunya sehari setelah pasukan salibis asing mengakhiri misi tempurnya di Afghanistan.
Pernyataan IIA mengatakan bahwa pasukan asing pimpinan AS telah menggulung benderanya tanpa mencapai sesuatu yang substansial.
NATO secara resmi mengakhiri pendudukannya di Afghanistan yang telah berlangsung selama 13 tahun pada Ahad (28/12/2014), dengan menurunkan benderanya pada upacara di Kabul, namun sekitar 13.000 tentara akan menetap di Afghanistan dengan dalih melatih tentara boneka Afghan, menurut laporan BBC pada Senin (29/12).
“Selama 13 tahun, PBB di bawah perintah dan tekanan AS telah menciptakan kekuatan militer yang terdiri dari 42 negara dan mengklaim diri mereka sebagai “penjaga perdamaian”, kemudian dikirim ke Afghanistan untuk meneror, membom dan membunuh,” ujar pernyataan IIA dalam situs resminya Shahamat News.
“Kebiadaban dan kejahatan dilakukan di bawah bayang-bayang kekuatan ini di Afghanistan dan sayangnya tidak tersembunyi dari siapa pun. Ribuan warga Afghanistan yang tidak bersalah, perempuan dan anak-anak dibakar di api barbarisme dan kekejaman ini, rumah merea hancur, mereka terlantar dan negara itu tenggelam dalam genangan darah dan proses ini terus- menerus terjadi karena penjajah dan antek mereka,” lanjut pernyataan mereka.
“Hari ini ISAF menggulung (menurunkan) benderanya dalam suasana kegagalan dan kekecewaan tanpa mencapai sesuatu yang substansial atau nyata dan beralih ke misi baru. Kami menganggap langkah ini indikasi yang jelas dari kekalahan dan kekecewaan mereka.”
Sementara itu, para pejabat boneka mengatakan empat tentara Afghanistan tewas dalam serangan Mujahidin IIA di provinsi Helmand pada Senin (29/12). Tiga tentara lainnya terluka dalam serangan di sebuah pos pemeriksaan militer di distrik Sangin. (haninmazaya/arrahmah.com)