KABUL (Arrahmah.id) — Pemerintahan Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) merespons klaim Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyebut tidak ada kelompok Al Qaeda di Afghanistan. Menurut IIA, pernyataan tersebut membantah laporan terbaru PBB.
“Kami menganggap pernyataan Presiden AS Joe Biden tentang tidak adanya kelompok bersenjata di Afghanistan sebagai pengakuan atas kenyataan,” kata Kementerian Luar Negeri Afganistan, dikutip dari AFP (1/7/2023).
“Ini membantah laporan baru-baru ini oleh Tim Pemantau Sanksi PBB yang menuduh kehadiran dan operasi lebih dari dua puluh kelompok bersenjata di Afghanistan,” imbuh perwakilan IIA tersebut.
Sebelumnya, Presiden Biden meninggalkan konferensi pers pasca ditanya tentang kesalahannya melakukan penarikan pasukan dari Afganistan pada 2021 silam. Namun, pertanyaan itu kemudian dijawab oleh Gedung Putih.
“Apakah Anda ingat apa yang saya katakan tentang Afghanistan? Saya katakan al Qaeda tidak akan ada di sana,” kata Biden.
Keputusan yang disebut After Action Review itu diperintahkan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menyusul berhasilnya IIA merebut kursi kekuasaan di Afganistan pasca 20 tahun kehadiran militer AS di negara tersebut.
Pada Mei lalu, sebuah laporan PBB menyatakan ada indikasi kelompok bersenjata seperti Al Qaeda sedang membangun kembali kekuatan di Afganistan. Dikatakan, hubungan antara Taliban, Al Qaeda, dan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP) tetap kuat.
“Berbagai kelompok teroris memiliki kebebasan yang lebih besar untuk bermanuver di bawah otoritas de facto Taliban. Mereka memanfaatkan ini dengan baik, dan ancaman terorisme meningkat baik di Afghanistan maupun di kawasan itu,” demikian bunyi laporan tersebut. (hanoum/arrahmah.id)