Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Invasi AS ke Afghanistan yang telah bertahan lebih dari 10 tahun tidak menghasilkan kebaikan apapun bagi rakyat Afghan dan dunia, kecuali hanya teror, kekerasan, pertumpahan darah, dan pembantaian.
Ini adalah fakta yang tidak terbantahkan. Amerika Serikat dengan semua trik kotornya belum mampu memenangkan hati dan pikiran rakyat Afghanistan. Sebaliknya, ratusan ribu rakyat Afghanistan, dari setiap bagian negara ini, telah berpaling pada Jihad yang telah menciptakan perasaan anti-Amerika di setiap sudut negeri ini.
Jika bersenjata dan diberi kesempatan, mereka (rakyat Afghanistan) akan menyerang pasukan AS dan sekutunya, menyerang musuh-musuh yang bersembunyi di dalam rumah-rumah, ladang-ladang, jalan-jalan, dan pasar-pasar mereka, hingga musuh-musuh itu hidup di bawah ketakutan serta menempatkan AS dan sekutunya dalam keadaan terkejut dan panik, meskipun memiliki persenjataan teknologi tinggi yang telah digunakan dalam melaksanakan semua jenis kebrutalan dan penindasan. Mereka (musuh) telah gagal untuk merebut satu inci pun tanah Afghanistan, juga tidak mampu mencegah rakyat Afghanistan melakukan pembalasan dan Jihad bersama dengan Mujahidin.
Ada banyak yang harus dipelajari dari fakta yang tak terbantahkan mengenai semangat kuat Mujahidin yang ditopang dengan keimanan yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi praktis, perlawanan kuat terhadap musuh di Afghanistan utara yang sama dengan di Afghanistan selatan, serta orang-orang yang rela berjihad dan bahu-membahu dengan Mujahidin, mendukung mujahidin, dan mengambil bagian dalam operasi melawan musuh, selain memberikan tempat berteduh bagi Mujahidin pada malam hari. Semua ini adalah bukti bahwa semua klaim musuh dan boneka mereka, yang menyatakan bahwa dari hari ke hari rezim boneka Kabul memenangkan kepercayaan rakyat Afghanistan, berdasar propaganda dan kebohongan.
Rakyat Afghanistan telah menyadari fakta bahwa satu-satunya penyebab penyimpangan dan destabilisasi integritas serta kedaulatan nasional Afghanistan merupakan kelanjutan dari invasi AS, sedangkan penarikan penjajah AS dan sekutu mereka adalah satu-satunya cara untuk menyimpan dan menjaga nilai-nilai Islam dengan membentuk suatu bangsa Afghanistan yang bersatu.
Di sisi lain, ada dukungan yang terus tumbuh terhadap perang Afghanistan, orang-orang secara terbuka menunjukkan ketidaksukaan terhadap serangan AS ke Afghanistan. Minggu lalu, dalam sebuah perdebatan tentang perang Afghanistan, para anggota parlemen Australia menentang perang yang mewakili pandangan mayoritas pemilih dan menggambarkan perang Afghanistan sebagai perang yang tidak dapat dimenangkan dan tidak dapat dibenarkan.
Dari sudut pandang Imarah Islam Afghanistan, pasukan penjajah AS tidak hanya menderita kekalahan di tangan Mujahidin Afghanistan tetapi juga menghadapi kekalahan saat akan kembali ke tanah air mereka sendiri. Di negara-negara Barat lainnya, kita juga menyaksikan peningkatan kritik di seluruh dunia terhadap AS , bersamaan dengan begitu banyaknya dukungan dari seluruh dunia bersedia untuk membantu rakyat Afghanistan dan mengakhiri perang serta mencapai kemerdekaan.
19 Zulqa’dah 1431 H / 28 Oktober 2010
Imarah Islam Afghanistan