AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu setelah formasi pemerintahan Inggris dirombak, tiga petinggi Inggris mendatangi Afghanistan, mereka adalah Menteri Pertahanan, Liam Fox, Menteri Luar Negeri William Hague dan Andrew Mitchell. Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox dalam sebuah wawancara dengan Times Daily mengatakan bahwa ia sangat ingin menarik mundur pasukan Inggris dari Afghanistan. Ia mengatakan tugas utamanya adalah mengamankan Inggris.
Selama hampir 9 tahun, Amerika berusaha mencegah robeknya persatuan negara-negara koalisi atau setidaknya membisu mengenai fakta yang terjadi di lapangan.
Liam Fox mengulangi menyatakan keinginan tersebut di Kabul, ia mengatakan bahwa tentara Inggris telah cukup berada di Afghanistan dan ia tidak ingin angka kematian tentaranya bertambah lagi. Ia menambahkan Inggris tidak memiliki posisi untuk memainkan peranan dalam kebijakan internasional di Afghanistan. Fokusnya saat ini adalah untuk memberikan keamanan di Inggris dan kehadiran tentara Inggris di Afghnistan hanya untuk melindungi kepentingan Inggris di Afghanistan. Ia tidak akan mengirimkan pasukannya ke Kandahar dan mengatakan bahwa ia tidak mau memulai membuat goresan di sana.
Pernyataan tegas pemerintahan baru Inggris ini sama seperti negara-negara Eropa lainnya karena pada faktanya perang di Afghanistan tidak terkait dengan kepentingan ekonomi mereka dan hanya membuat kerugian besar baik materi maupun jiwa.
Mereka tidak menerima apapun selama 9 tahun ini. Kini, masyarakat mereka mulai mempertanyakan mengapa mereka memulai perang dan menghilangkan nyawa ratusan tentara dan milyaran dollar?
Kami yakin, tujuan pemerintah baru Inggris untuk menarik mundur pasukan merupakan langkah rasional yang tepat. Kami menyeru kepada negara lain untuk tidak lagi memberikan kesengsaraan kepada penduduk Afghan dan tentara kalian demi kepentingan AS.
Imarah Islam Afghanistan
(haninmazaya/tum/arrahmah.com)