KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan bahwa saat ini 17 Kuasa Usaha pemerintah Afghanistan saat ini berada di kedutaan-kedutaan besar Afghanistan di negara-negara asing.
Juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada Tolo News bahwa selain duta besar dari pemerintah sebelumnya, Imarah Islam juga telah mengirim duta besar baru ke sejumlah negara, dan para duta besar tersebut saat ini sedang melakukan kontak dengan kementerian luar negeri pemerintah Afghanistan saat ini.
“Kami tetap mengaktifkan kedutaan besar kami di banyak negara. Kedutaan-kedutaan ini ada di enam belas atau tujuh belas negara dan menyediakan layanan konsuler. Kami telah mengirim duta besar baru ke beberapa negara, dan di beberapa negara mantan duta besar beroperasi,” kata Mujahid kepada Tolo News (28/10/2023).
Menurut beberapa mantan diplomat, penunjukan duta besar ke negara-negara ini efektif dalam meningkatkan hubungan antara Imarah Islam dan negara-negara lain.
“Negara-negara memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap Afghanistan sehubungan dengan hubungan diplomatik mereka dan pentingnya hubungan tersebut, dan saya percaya bahwa kita telah mencapai pemahaman untuk terlibat dalam diplomasi nyata di semua tingkatan. Ketika kita memiliki pencapaian di tingkat mana pun, hal itu akan membawa kemudahan tidak hanya bagi Imarah Islam, tetapi juga bagi rakyat Afghanistan,” ujar Muhibullah Sharif, seorang analis politik.
Sementara itu, beberapa analis menunjukkan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Imarah Islam Afghanistan agar duta besarnya dapat diterima oleh negara lain.
“Tidak ada negara yang akan menerima duta besar Afghanistan sendirian sampai semua negara mencapai konsensus apakah akan mengakui Imarah Islam atau menerima duta besar Imarah Islam di negara mereka,” kata Zakiullah Mohammadi, seorang dosen universitas.
Hal ini terjadi karena baru-baru ini, Imarah Islam menunjuk Badrudin Haqqani sebagai Kuasa Usaha Kedutaan Besar Imarah Islam yang baru di Uni Emirat Arab. (haninmazaya/arrahmah.id)