KABUL (Arrahmah.id) – Pemerintah Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau yang dikenal dengan Taliban mulai mengekstraksi minyak dari sumur-sumur di bagian utara negara itu.
“Prioritas akan diberikan untuk mempekerjakan staf teknis dan non-teknis dan rekonstruksi tambang menggunakan pendapatan Sar-e-Pul,” penjabat Menteri Pertambangan dan Perminyakan Sheikh Shahabuddin Delawar dikutip dari Bakhtar News Agency (BNA), pada Ahad (9/7/2023).
Delawar berpidato di sebuah upacara di mana dia dan beberapa pejabat senior IIA meresmikan sumur di ladang minyak Qashqari di provinsi Sar-e-Pul.
Cekungan Qashqari memiliki 10 sumur dan 200 ton minyak sedang diekstraksi dari 9 sumur yang ada, ungkap Kabul Times, mengutip pernyataan Kementerian Pertambangan dan Perminyakan.
Pejabat berharap dapat meningkatkan kapasitas ekstraksi minyak dari Qashqari menjadi lebih dari 1.000 ton.
Setelah kembali berkuasa di Kabul pada 2021, IIA menandatangani perjanjian tahun lalu dengan sebuah perusahaan Cina untuk mengekstraksi minyak dari Sar-e-Pul.
Pada bulan Januari, pemerintah sementara IIA juga menandatangani kontrak 25 tahun dengan sebuah perusahaan Cina untuk mengekstraksi minyak dari cekungan Sungai Amu dan mengembangkan cadangan minyak di utara.
Menurut kontrak, perusahaan Cina akan menginvestasikan 150 juta Dolar pada tahun pertama dan meningkat menjadi 540 juta Dolar dalam tiga tahun.
Afghanistan diperkirakan memiliki sumber daya yang belum dimanfaatkan lebih dari 1 triliun Dolar, yang telah menarik minat investor asing, ungkap Bakhtar News Agency. (rafa/arrahmah.id)