KABUL (Arrahmah.id) – Pejabat dari Direktorat Kontra-Narkotika Kementerian Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan (IIA), mengatakan kepada Tolo News bahwa selama tiga bulan terakhir, lebih dari 20.000 pecandu narkoba telah dikumpulkan di seluruh negeri.
Haseebullah Ahmadi, kepala kantor kontra-narkotika Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa dari 20.000 orang tersebut, 5.000 orang dikumpulkan dari ibu kota, dan sisanya dari provinsi.
Ahmadi juga menyebutkan bahwa pihaknya telah merawat lebih dari 2.000 pecandu narkoba dalam tiga bulan terakhir.
Kepala kantor kontra-narkotika Kementerian Dalam Negeri, mengatakan: “Lima ribu pecandu telah dikumpulkan dari Kabul dalam tiga bulan terakhir, dimana sekitar 2.100 pecandu telah diserahkan kepada keluarga mereka setelah perawatan.”
Mohammad Khalid, yang telah menjalani perawatan selama 40 hari di salah satu pusat rehabilitasi di salah satu sudut ibu kota, mengatakan: “Mereka mengambil kami dari rumah kami dan membawa kami ke kamp Aghosh. Sekarang sudah empat puluh hari kami berada di kamp ini.”
Di pusat perawatan ini, ilmu-ilmu agama juga diajarkan.
Beberapa pecandu narkoba di pusat rehabilitasi ini mengatakan bahwa mereka menjadi kecanduan narkoba setelah bermigrasi ke negara tetangga.
“Saya tidak bisa menggunakan narkoba di depan umum seperti pecandu lainnya. Saya harus melalui banyak kesulitan dan diam-diam mengendarai sepeda motor ke Charikar untuk mendapatkan narkoba agar tidak ada yang melihat saya,” kata Mir Fazlullah, seorang pecandu yang sedang dalam perawatan, kepada Tolo News.
“Saran saya kepada kaum muda adalah jangan sampai terjerumus ke dalam kecanduan ini karena akhir hidup mereka akan sama seperti kami, hancur. Saya tidak tahu apa-apa tentang keluarga saya, dan kami terjebak di sini tanpa masa depan yang jelas,” kata Ehsanullah, seorang pecandu lain yang sedang menjalani perawatan.
Hekmatullah, kepala pusat perawatan Aghosh, mengatakan, “Kami memiliki hampir empat, lima, atau enam profesi termasuk membuat sepatu, membuat tas, menjahit, dan teknik elektro.”
Menurut para petugas di pusat rehabilitasi ini, selain mengajarkan ilmu agama kepada para pecandu, pelatihan kejuruan seperti menjahit, membuat sepatu, membuat tas, dan teknik elektro juga disediakan. (haninmazaya/arrahmah.id)