KABUL (Arrahmah.id) – Menyebut pendidikan sebagai “kebutuhan bersama umat Islam”, Imarah Islam Afghanistan (IIA) pada Senin (4/9/2023), meminta “kesabaran” dalam masalah pendidikan anak perempuan di Afghanistan.
“Pendidikan anak perempuan adalah kebutuhan masyarakat kita, dan masalah ini akan diselesaikan sesuai dengan kondisinya,” kata Khalifa Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri IIA, kepada delegasi yang berkunjung dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), lansir Anadolu.
Haqqani menanggapi delegasi yang dilaporkan “memuji beberapa keputusan” Imarah Islam tentang hak-hak perempuan, kata sebuah pernyataan yang diposting di X oleh Kementerian Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan.
Sejak kembali berkuasa pada Agustus 2021, Imarah Islam Afghanistan telah melarang pendidikan bagi perempuan di negara tersebut, yang memicu kecaman luas.
“(Keputusan) Taliban mampu mencegah penindasan dan pelecehan terhadap perempuan dan juga membantu mereka dalam hal warisan,” kata delegasi yang berkunjung kepada Haqqani, demikian pernyataan tersebut.
Menurut OKI, sebuah delegasi cendekiawan dan pemikir Muslim tiba di ibu kota Afghanistan, Kabul, Kamis lalu untuk bertemu dengan para cendekiawan Afghanistan, bersama dengan para menteri dan pejabat di pemerintahan de facto.
Kementerian mengatakan bahwa para anggota delegasi tersebut mengatakan “pendidikan adalah hak bersama antara laki-laki dan perempuan”.
“Bersama dengan pendidikan agama, pendidikan modern mengarah pada pengembangan masyarakat,” kata mereka.
Haqqani mengakui bahwa pendidikan “merupakan kebutuhan bersama umat Islam” dan ia “meminta delegasi yang berkunjung untuk bersabar dalam hal ini,” kata pernyataan itu.
Imarah Islam Afghanistan “tidak seperti yang digambarkan kepada dunia, dan orang-orang Afghanistan penuh dengan kebaikan dan kerja sama,” kata Haqqani kepada delegasi tersebut, meyakinkan mereka bahwa Imarah Islam Afghanistan “akan melanjutkan upaya untuk menyelesaikan setiap kekurangan yang ada.”
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa delegasi tersebut memuji IIA karena telah memberikan “keamanan dan stabilitas di Afghanistan.”
IIA “telah menjaga stabilitas di Afghanistan dengan menerapkan kebijakan moneter terbaik, mencegah Khawarij dan insiden kriminal, serta berhasil memerangi narkotika, dan telah menerapkan banyak janji yang dibuat untuk organisasi ini (OKI),” kata kementerian itu mengutip para anggota delegasi. (haninmazaya/arrahmah.id)