KABUL (Arrahmah.id) – Menanggapi pembentukan partai politik baru oleh mantan kepala intelijen Rahmatullah Nabil, Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan bahwa munculnya partai di luar negeri bukanlah solusi untuk masalah yang dihadapi Afghanistan, menambahkan bahwa negara membutuhkan persatuan di antara masyarakat.
Juru Bicara IIA, Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa mereka yang membentuk partai semacam itu telah diuji oleh bangsa-bangsa dan merupakan pengalaman gagal di Afghanistan.
“Pengumuman partai dan gerakan bukanlah solusi untuk masalah. Bahkan jika warnanya berubah dan ditutupi ratusan kali, orang Afghanistan mengenal mereka,” katanya, seperti dilansir TOLO News (18/1/2023).
Nabil mengumumkan pembentukan partai baru pada Senin malam, Dia meminta komunitas internasional, negara tetangga dan tokoh politik untuk mengambil langkah-langkah untuk memulai dialog intra-Afghanistan di Afghanistan.
“Untuk melewati krisis dan memastikan perdamaian di negara ini, kontribusi para tetua dalam pembentukan KTT besar dan kehadiran rakyat dan pihak lain adalah penting,” klaimnya.
Setelah jatuhnya pemerintahan republik, beberapa partai didirikan di luar Afganistan.
Analis mengatakan bahwa pengumuman pihak luar negeri tidak mempengaruhi situasi di Afghanistan.
“Partai-partai yang didirikan di luar negeri dibentuk oleh mereka yang dikenal rakyat kita,” kata Torialai Zazai, seorang analis politik.
Sedikitnya 73 partai politik telah mendapat izin dari Kementerian Kehakiman di Afghanistan, tetapi banyak pemimpin partai berada di luar negeri. (haninmazaya/arrahmah.id)