KABUL (Arrahmah.id) – Ledakan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang telah memicu reaksi internasional, termasuk dari Imarah Islam Afghanistan (IIA).
Kementerian Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah pernyataan mengutuk ledakan di rumah sakit di Gaza dan menyebutnya sebagai tindakan melawan kemanusiaan, lansir Tolo News (18/10/2023).
Rusia, Cina, PBB, dan negara-negara lain menyebut serangan itu sebagai genosida dan mengerikan.
Sementara itu, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan bahwa sebagian besar korban serangan tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
“Pada pagi hari kedua, kepala rumah sakit Dokter Maher Ayyad menerima telepon dari tentara ‘Israel’, yang memberitahukan bahwa kami telah memperingatkan Anda kemarin dengan melepaskan dua serangan. Satu-satunya tempat di dunia di mana Anda diperingatkan akan terkena serangan adalah jalur Gaza,” kata Yousef Abu Al-Rish, Wakil Menteri Kesehatan di Gaza.
“Apa yang terjadi malam ini adalah tragedi besar dan pembantaian perang yang buruk yang tidak dapat ditoleransi atau dibiarkan berlalu tanpa pertanggungjawaban. Malam ini ‘Israel’ melakukan serangan udara terhadap rumah sakit Al-Ahli di kota Gaza,” ujar Mahmoud Abbas, Presiden Palestina.
“Di rumah sakit (di Gaza), tragedi yang terjadi di sana adalah peristiwa yang mengerikan. Ratusan orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Ini tentu saja merupakan bencana,” ujar Vladimir Putin, Presiden Rusia.
“Tidak ada alasan untuk menghantam rumah sakit yang penuh dengan warga sipil. Semua fakta harus ditemukan dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Pada saat yang tragis ini, kita semua harus melipatgandakan upaya kita untuk melindungi warga sipil dari amukan perang ini,” kata Ursula Von Der Leyen, presiden komisi Uni Eropa.
Reaksi dunia muncul ketika tentara “Israel” membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Insiden rumah sakit di Gaza terjadi ketika presiden AS Joe Biden mengunjungi Perdana Menteri “Israel” dan berada di Tel Aviv di mana ia menegaskan kembali dukungan AS untuk “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.id)