KABUL (Arrahmah.id) — Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) akan melarang perempuan pekerja media jika tak mematuhi aturan berpakaian sopan, termasuk memakai cadar, ketika tampil sebagai pembawa acara di stasiun TV.
Juru bicara IIA untuk Kementerian Amar Maruf dan Nahi Munkar, Abdul Ghaffar Farooq, menyarankan agar perwakilan media mematuhi aturan berpakaian yang sopan.
“Aturan itu seperti menampilkan gambar perempuan dalam pakaian hitam dan kerudung dengan sebagian besar wajah mereka tertutup, atau hanya menyisakan mata mereka,” terang Pusat Jurnalis Afghanistan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari VOA (28/2/2024).
Selain itu, saluran berita di Kabul juga harus menghindari wawancara dengan perempuan Afghanistan yang tidak mengenakan jilbab atau menutupi seluruh wajah mereka.
Dikutip dari The Independent (29/2), pertemuan tersebut dihadiri oleh para pejabat IIA termasuk Menteri amar Maruf Nahi Munkar, Mohammad Khaled Hanafi, dan perwakilan media lainnya, kata AFCJ.
Tak lama setelah mengambil alih Kabul, IIA merilis serangkaian pembatasan terhadap media Afghanistan. Termasuk melarang drama televisi yang menampilkan aktor perempuan dan memerintahkan presenter berita perempuan untuk mengenakan jilbab Islami.
Beberapa dekrit ditujukan secara khusus pada perempuan sebagai salah satu bentuk penerapan syariat Islam. (hanoum/arrahmah.id)
Saya bangga dan setia buka Arrahmah setiap hari karena masih terus memberitakan tentang Imarah Islam Afghanistan yang saya banggakan