KABUL (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah melancarkan operasi syahid (in syaa Allah) di dekat Departemen Pertahanan Afghanistan di Kabul yang menewaskan lebih dari 20 orang termasuk tentara dan polisi boneka. Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan mematikan di ibukota selama beberapa bulan terakhir.
Serangan dimulai ketika pejuang IIA meledakkan bom yang dikendalikan dari jarak jauh di luar gedung Kementerian Pertahanan, menurut laporan TOLONews. Saat orang-orang berkumpul di lokasi ledakan, seorang bomber yang mengenakan seragam Tentara Nasional Afghanistan meledakkan dirinya.
Juru bicara IIA, Zabiullah Mujahid mengatakan bertanggung jawab atas pemboman tersebut di akun Twitter resminya dan membenarkan bahwa ledakan IED diikuti oleh serangan syahid, lansir LWJ pada Senin (5/9/2016).
“Ledakan kuat diikuti oleh serangan martir di pintu gerbang gedung Kementerian Pertahanan saat jam pulang kerja pada sore hari ini,” ujar Mujahid.
Dia menambahkan bahwa 58 personil keamanan Afghanistan termasuk jenderal Raziq Panjsheri, komandan polisi Kabul distrik 2 dan wakilnya serta dua ajudan Presiden Ashraf Ghani.
“Di antara korban tewas adalah Sayed Zaman, kepala polisi untuk PD2, dan Razaq, wakil kepala Unit Resimen dukungan untuk Tentara Nasional Afghanistan (ANA) dan kepala unit intelijen untuk PD2. Sejumlah senior polisi juga tewas,” ujar laporan TOLONews.
Serangan terbaru di Kabul berlangsung saat IIA telah meningkatkan serangan di utara, selatan, timur dan barat Afghanistan. Serangan IIA yang disebut dengan Operasi Omari telah membuat pasukan boneka Afghanistan mengalami kerugian berat. Beberapa distrik telah jatuh ke tangan IIA sejak tahun lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)