KABUL (Arrahmah.com) – Pada tanggal 19 dan 20 November 2010 lalu, Sekjen NATO di Lisbon mengumumkan bahwa pasukan NATO akan menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2014, menyerahkan kekuasaan kepada administrasi Kabul. Pengumuman tersebut datang di akhir pertemuan negara-negara anggota NATO di Lisbon yang juga diikuti oleh Rusia dan Sekjen PBB.
Sejauh ini penarikan mundur pasukan AS dan NATO dari Afghanistan, kami katakan sebagai hasil dari perjuangan sah yang panjang dari penduduk Afghan dan dengan demikian ini merupakan kabar baik untuk mereka.
Penjajah AS dan sekutu mereka menyerang negara kami di bawah alasan tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan. Mereka melakukan penindasan terhadap rakyat kami dan negara kami selama sepuluh tahun. Kebrutalan demi kebrutalan dialami namun tidak memaksa rakyat Afghan untuk menyerah atau setidaknya melemahkan perlawanan.
Meskipun Amerika dan NATO telah mengumumkan keputusan mereka untuk mundur dari Afghanistan empat tahun mendatang, namun setiap manusia yang cerdas yang mengetahui bahwa rakyat Afghan telah menyudutkan NATO dan AS selama dekade terakhir, menewaskan ribuan tentara mereka, menyebabkan pilar-pilar ekonomi mereka hancur. Demikian juga perjuangan rakyat Afghan memotivasi negara lain untuk bangkit melawan penguasa sombong mereka.
Menurut sebuah harian AS, Christian Science Monitor, sejumlah pakar militer Barat telah mengkritik perpanjangan perang di Afghanistan selama lebih dari empat tahun, mengatakan kesepakatan tersebut merupakan pukulan telak pada defisit keuangan dan anggaran Amerika yang sudah berantakan. Menurut harian tersebut, AS telah menghabiskan bagian lain dari porsi astronomi sebanyak 413 miliar dolar untuk perang di Afghanistan. Ini merupakan jumlah yang sangat besar mengingat krisis yang dialami AS saat ini.
Imarah Islam Afghanistan berpendapat, keputusan NATO untuk menarik mundur pasukan dari Afghanistan adalah hasil kemenangan jihad saat ini tetapi di saat yang sama, perlu diketahui bahwa tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian mereka dari jalan jihad dan perjuangan merebut kemerdekaan sampai para tentara asing benar-benar angkat kaki dari Afghanistan.
Imarah Islam Afghanistan
(haninmazaya/arrahmah.com)