WASHINGTON (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan mengutuk kematian seorang tahanan penjara Teluk Guantanamo asal Afghanistan sebagai salah satu indikasi jelas atas pelanggaran hak-hak kemanusiaan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, badan pengawas menyatakan pada Sabtu (5/2/2011).
Awal Gul, yang ditahan di Guantanamo selama hampir sembilan tahun dengan tuduhan memiliki hubungan Taliban dan Al Qaeda, mengalami kondisi kritis dan tewas pada Selasa (1/2).
Dalam pernyataan yang dipublikasikan melalui sebuah situs berbahasa Pasto hari Jumat (2/2) dan Inggris pada Sabtu (3/2), IIA Afghanistan menyebut Gul sebagai panglima perang yang ulung dan menyalahkan penguasa Amerika atas kematiannya, lansir SITE.
IIA pun mengutuk eksistensi dari penjara Guantanamo yang dijanjikan akan ditutup oleh Obama saat hari pertamanya di Gedung Putih. Namun janji untuk menutup fasilitas penahanan yang dihuni oleh 173 tahanan “teror” itu terus diulur-ulur.
“Kematian Gul merupakan indikasi jelas mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Amerika terhadap seluruh kesepakatan nasional maupun internasional, serta menggambarkan perilaku brutal Amerika terhadap tahanan penjara ilegal ini,” IIA menambahkan.
IIA mendesak AS untuk menghentikan kekerasan yang menimpa para tahanan di penjara Guantanamo juga mengakhiri pelanggaran terhadap hak-hak kemanusiaan para tahanan.
Gul merupakan tahanan ketujuh yang tewas di dalam penjara sejak penjara tersebut diresmikan tahun 2002, Pentagon menyatakan, dan beberapa tahanan melakukan aksi bunuh diri.
Militer AS menuduh Gul sebagai agen perekrut dan panglima Taliban di Jalalabad yang juga pernah menjalin komunikasi dengan Syaikh Osama bin Laden, penemu Al Qaeda.
Kematiannya ini terjadi setelah para tahanan Guantanamo melakukan aksi damai untuk memprotes dan meminta agara fasilitas penyiksaan tak manusiawi itu ditutup sebagaimana yang telah dijanjikan Presiden Barack Obama. Saat ini, Pentagon mengklaim, bahwa Agen Investigasi Kriminal AS telah mengirimkan tim untuk menyelidiki perkara kematian Gul. (althaf/arrahmah.com)