JAKARTA (Arrahmah.com) – Bagi penduduk kota yang tidak memiliki lahan untuk bertani, sekarang bertani bukan menjadi masalah lagi. iGrow atau yang biasa dikenal sebagai “Farmville dalam kehidupan nyata” membuat semua orang bisa bercocok tanam.
Startup yang didirikan oleh Ir. Muhaimin Iqbal, Andreas Senjaya, dan Jim Oklahoma ini, memungkinan setiap penggunanya untuk bertani tanpa harus memiliki lahan dan kemampuan bercocok tanam.
Dengan fitur di layanan mereka, pengguna dimungkinkan untuk memiliki tanaman dan lahan yang bisa dijadikan investasi, mulai dari kurma hingga durian.
Bisnis iGrow menghubungkan para pengguna dalam hal ini yang memberi dana, dengan petani, pemilik lahan, dan pembeli hasil pertanian.
Bagi pengguna, mereka dapat mendaftarkan diri di iGrow, kemudian memilih benih dan lahan, kemudian menginvestasikan sejumlah uang untuk proses pertanian.
Chief Business Development Officer iGrow, Jim Oklahoma mengatakan sebagaimana dilansir CNN (25/6/2016), pihaknya saat ini sedang bertani di lahan lebih dari 1.000 hektar. Ia melanjutkan bahwa masih ada 16 juta hektar lahan yang kurang dimanfaatkan di Indonesia dan ia melihat itu sebagai potensi.
iGrow mengaku mengincar negara Turki karena di sana menjadi tempat terbaik untuk menanam buah zaitun. Jepang juga menjadi incaran dan iGrow sedang diskusi dengan pihak lokal di sana.
CEO iGrow Andreas Sanjaya mengatakan, pihaknya menghubungkan tiga pemangku kepentingan dalam bisnis pertanian, yaitu pasar, keterampilan, dan modal.
“Model ini secara komprehensif memungkinkan lahan yang tidak dimanfaatkan untuk ditanami dengan tanaman organik, dan dalam waktu yang sama memberdayakan petani untuk meningkatkan pendapatan mereka,” jelasnya.
Tak ayal, proyek yang mendapat banyak apresiasi dan menginspirasi banyak negara ini, mengantongi juara 2 dalam Startup Istanbul 2015 Challenge di Turki, juara 1 dalam Payment Dragons’ Den, dan juara 1 dalam kompetisi Techn In Asia. (fath/arrahmah.com)