GAZA (Arrahmah.com) – Sejak Rabu malam (30/7/2014), hingga siang hari, Kamis (31/7) waktu Gaza, “Israel” masih membabi buta melontarkan roket ke seluruh wilayah Gaza yaitu Gaza selatan seperti Khan Yunis, Rafah,Khuza’a juga wilayah Gaza tengah seperti Dierbalah, Nusairat,Magazi,Alburaij. Wilayah Gaza City, Gaza timur seperti Zaitun dan Sijaiyah serta hayi Tuffa. Begitu juga wilayah Gaza utara seperti wilayah Jabalia, Beit lahiyah,beit hanun dan Camp.pengungsian di Jabalia, lapor Abdillah Onim, Jurnalis dan Relawan Indonesia di Gaza.
Sejak Rabu malam hingga Kamis sudah lebih dari 100 warga Gaza yang tewas, tentunya warga sipil dan lebih dari 200 orang menderita luka-luka. Pada Rabu malam, “Israel” secara brutal melontarkan artileri ke wilayah Jabalia, lebih dari 3000 artileri, dengan terpaksa warga Jabalia yang menetap di dekat perbatasan harus mengungsi ke sekolah-sekolah atau mengungsi ke Jabalia City.
Pada Rabu malam, lebih dari 100 ribu warga Jabalia timur berbondong-bondong mengungsi, dengan hanya membawa baju di badan, memadati jalan raya sembari berlari menghindari artileri “Israel”. Jalan raya diramaikan oleh jeritan anak-anak dan perempuan yang berlarian di tengah malam yang gelap gulita.
Di hari kedua Idul fitri, hari lebaran akan tetapi menjadi hari idul syahid bagi rakyat Gaza. Pada hari kedua lebaran itu, 100 orang warga sipil dan anak-anak tewas akibat brutalnya serangan “israel”.
Memasuki hari ke 23 agresi “Israel” ke wilayah Gaza, jumlah korban tewas sudah mencapai 1437 orang, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan wanita serta warga sipil dan sebanyak 8300 lebih menderita luka-luka.
Lebih dari 200 unit rumah warga Gaza serta lebih dari 54 unit masjid semuanya rata dengan tanah.
“Rabu malam, terjadi perang sengit antara militer “Israel” dengan pejuang Palestina di perbatasan antara Gaza dan “Israel”. Alhamdulillah, pejuang Palestina di Gaza berhasil membunuh 31 militer “Israel”, menurut pejuang Palestina di Gaza. Akan tetapi pemerintah “Israel” menyembunyikan jumlah korban tewas dan mengatakan hanya 19 militer “Israel” yang tewas,” kata Abdillah Onim.
Saat ini, “Israel” kebingungan, kian terpojok, dengan demikian mereka sangat brutal melontarkan roket ke rumah warga sipil, rumah sakit, dan masjid-masjid. Bahkan “Israel” menghujani taman bermain anak-anak di Gaza City yang penuhi oleh anak-anak yang sedang bermain dengan memakai baju baru.
Kebrutalan “Israel” telah menewaskan 10 orang anak-anak, menjadikan tubuh mungil itu tercabik-cabik tak utuh lagi. Kediaman mantan PM Palestina Ismail Haniyah pun tak luput dari serangan roket jet F16 milik “Israel”. Selain itu “Israel” juga berhasil menghanguskan satu-satunya pusat pembangkit listrik di Gaza (PLN Palestina di Gaza).
“Yang mengherankan bagi saya adalah harusnya perang itu adalah antara militer berhadapan dengan militer, bukan militer “Israel” malah membantai warga sipil, anak-anak, wanita, fasilitas umum seperti sekolah, masjid, rumah sakit bahkan tempat pengsungsianpun dibantai oleh roket “Israel”. Roket “Israel” menghantam Rumah Sakit Syifa di Gaza City menewaskan 1 bayi berusia 1 bulan,” tegas Onim Abdillah, jurnalis Indonesia dan ketua DAQU Cab.Gaza.
“Yang mengherankan, negara-negara tetangga, khususnya negara Arab belum terpanggil hati mereka untuk membantu saudara mereka se suku dan se Jazirah yaitu Jazirah Arab. Negara-negara lain yang mengaku anti Amerika dan anti “Israel” malah menunduk, tidak mau tahu. Yang sangat getol membantu Gaza adalah Turkey, Qatar, Aljazair. Sedangkan negara-negara lain hanya pencitraan saja,” tambah Onim Abdillah.
Dalam rapat tertutup, kabinet “Israel”, pihak kabinet “Israel” saling menyalahkan kenapa mereka tidak mengetahui kekuatan Brigade Al-Qassam. “Israel” menyalahkan pihak intelijen “Israel” yang kerjanya tidak becus. Parahnya mereka tidak mengetahui akan adanya roket-roket produk lokal yang dapat meluluhlantakkan ibu kota “Israel”.
Sekarang, kota “Israel” seperti kota hantu yang menyeramkan, roket buatan lokal di Gaza bahkan sudah menghancurkan reaktor nuklir “Israel” di Dimona.
Dalam konfrensi pers, Perdana Menteri “Israel” menegaskan bahwa perang di Gaza akan lebih lama. Militer “Israel” akan memperluas wilayah serangan mereka, menambah kekuatan mereka untuk melumpuhkan wilayah Gaza.
Statemen Perdana Menteri “Israel” di tanggapi oleh pejuang Palestina di Gaza dengan mengatakan : “Kami sudah menunggu kalian. Kami sudah siap berhadapan dengan kalian. Kami sudah siap berperang dengan kalian wahai Yahudi Zionis pengecut. Kalian hanya berani membantai wanita, kalian hanya berani membantai anak-anak, jika kalian memiliki kekuatan maka hadapilah kami Brigade Izzudien Alqossam, lakukan perang darat dan kami siap mengajarkan kepada kalian bagaimana berperang yang baik dan benar!”
Saat ini di Gaza ini ada beberapa faksi perjuangan Palestina, yaitu Brigade Izzuddin Al-Qassam, Syuhada Al-Aqsa, Soraya Al-Quds, Alwiyah An-Naser Salahuddin, Brigade Abu Ali Mustafa, Brigade Mujahidin. Para pejuang Palestina ini bersatu melawan musuh yang sama, musuh besar mereka yaitu “Israel” bahkan musuh Islam yaitu “Israel”.
“Kenapa saya mengatakan musuh Islam? kenapa mereka menghancurkan masjid-masjid dimana ada jamaah yang sedang shalat di dalamnya, kenapa warga Gaza yang sedang sholat Idul Fitri tiba-tiba di bom oleh “Israel”? kata Abdillah Onim.
Dia juga menegaskan bahwa di belakang “Israel” ada Amerika. Informasi yang dia peroleh dari media-media lokal bahwa saat ini ada 2000 prajurit Amerika yang sudah diterjunkan ke “Israel” untuk membantu militer “Israel” menyerang Gaza, bahkan pejuang Palestina di Gaza telah berhasil membunuh 1 militer Amerika.
Saat ini roket “Israel” tak lagi bersasaran. Siapa saja akan dibunuh oleh “Israel”. Abdillah Onim, Jurnalis asal Indonesia yang juga ketua DAQU Cab.Gaza pun tak luput dari sasaran roket “Israel”. Kediaman Abdillah Onim di Graha Tahfidz dijadikan target. Tentara “Israel” dengan sengaja melontarkan lebih dari 15 roket ke Graha Daqu Gaza. Padahal tempat tersebut adalah tempat anak-anak menghafal Qur’an. Dilantai atas ada bendera merah putih berukuran 2 meter. Tapi tentara biadab “Israel” tidak peduli apa ada WNI atau bendera Indonesia, tetap mereka jadikan sasaran.
“Israel” juga melontarkan roket tepat di pintu masuk tempat siaran Abdillah Onim yang juga jurnalis TVONE. Telah dua kali “Israel” melontarkan roket yang bertujuan untuk membunuh Abdillah Onim. Tapi Alhamdulillah Allah Subhanahu Wata’ala masih melindungi Abdillah Onim.
“Di Gaza saat ini tidak ada jaminan keamanan, kami hanya berlindung kepada Allah Subhanahu Wata’ala”, tetap tawakal kepada Allah Subhanahu Wata’ala,” tegas Abdillah Onim, WNI yang sekarang menetap di Gaza.
“Israel” menyerang warga sipil Gaza, anak-anak Gaza, wanita Gaza dengan menggunakan: bom fosfor, roket, artileri, gas beracun, dari pesawat jet f16, tank markaz, dan kapal perang.
Sampai kemarin, Kamis (31/7), pihak “Israel” masih menyerang Gaza dengan misi utama membumihanguskan wilayah Gaza.
Abdillah Onim di Gaza memberitahukan kepada seluruh NGO-NGO di Indonesia bahwa, seluruh donasi dari rakyat Indonesia atau dari NGO-NGO Indonesia langsung diserahkan kepada LSM lokal yang ada di Gaza, tentu saja LSM yang tercaya, dan amanah. LSM-LSM ini yang mengimplementasikan donasi dari rakyat Indonesia dan dari LSM asal Indonesia yang dipercayakan kepadanya.
“Tentu saya monitor langsung, buat laporan untuk di pertanggung jawabkan ke LSM dan rakyat Indonesia. Uang yang masuk dan uang yang keluar, semua ada bukti dan kwitansi serta dokumentasi dan lain-lain,” kata Abdillah Onim.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah, obat-obatan, alat kesehatan, tim medis, bahan makanan, air bersih, pampers, pembalut, kasur busa, bantal, genset. Karena lebih dari 400 ribu warga Gaza yg sudah menempati tempat pengungsian di sekolah-sekolah,” tambahnya.
Himbauan Abdillah Onim dari pusat jantung kota Gaza, “Selalu doakan warga Gaza. Doa dan dukungan Anda sangat mereka butuhkan.”
(ameera/arrahmah.com)