ALEPPO (Arrahmah.com) – Hari raya Idul Fitri 1435 H yang jatuh pada hari Senin (28/7/2014) dirayakan oleh kaum muslimin dengan penuh suka cita. Kaum muslimin Suriah merayakannya dengan sangat sederhana, di tengah kecamuk perang yang telah mereka alami selama tiga tahun terakhir.
Mujahidin sendiri merayakan hari raya Idul Fitri 1435 H dalam suasana yang lebih berat lagi. Mereka jauh dari keluarga dan kerabat mereka. Mereka berada di garis pertahanan terdepan, berjaga-jaga mengantisipasi serangan pasukan Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah. Atau bersiap melakukan serangan, bahkan telah terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Nushairiyah dan milisi Syiah.
Dari kota Aleppo, Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ melaporkan mujahidin Jabhah Nushrah tidak mengendurkan sedikit pun kegiatan ribath di sekitar Bandara Internasional Aleppo. Mujahidin Jabhah Nushrah melanjutkan pengepungan yang telah dimulai sejak tujuh bulan sebelumnya, dalam upaya membebaskan Bandara tersebut dari tangan pasukan rezim Nushairiyah.
Beberapa regu mujahidin Jabhah Nushrah merayakan hari raya Idul Fitri 1435 H dengan melakukan ribath di desa Karm Tharb dan desa Azizah, dua desa di dekat Bandara Internasional Aleppo. Mereka dengan sabar berjaga dan menghadang setiap serangan pasukan Nushairiyah, yang berupaya mematahkan pengepungan mujahidin.
Salah seorang komandan lapangan Jabhah Nushrah di desa Karm Tharab menyatakan mereka telah terlibat lebih dari 60 kali bentrokan bersenjata dengan pasukan Nushairiyah yang bergerak dari Bandara Internasional Aleppo.
Salah seorang mujahid yang melakukan ribath mengungkapkan bahwa ia baru akan gembira, jika bertemu keluarganya, setelah berhasil membebaskan negeri mereka dari rezim Nushairiyah Suriah, menegakkan Daulah Islam dan menerapkan syariat Allah.
Sementara itu sebagian besar bangunan dalam desa Azizah telah mengalami kerusakan berat. Pesawat tempur dan helikopter tempur Nushairiyah telah menjatuhkan ribuan bom barel di atas desa tersebut. Tank-tank dan artileri berat Nushairiyah dari Bandara Militer Nairab dan Bandara Internasional Aleppo juga tak henti-hentinya membombardir desa tersebut.
Mujahidin Jabhah Nushrah yang melakukan ribath di desa Azizah berhadapan langsung dengan Bandara Militer Nairab. Mujahidin senantiasa bersiaga dalam posko-posko dan parit-parit ribath di desa tersebut.
Salah seorang mujahid di front desa Azizah menyitir perkataan sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Sungguh aku melakukan ribath satu hari di jalan Allah adalah lebih aku cintai daripada aku melaksanakan shalat tahajud pada malam lailatul qadar di samping Hajar Aswad.”
“Saya katakan kepada pasukan Nushairiyah bahwa kami berjaga di desa ini, dan kami tidak akan mundur sampai tetesan darah terakhir kami. Kami sampaikan kabar gembira kepada saudara-saudara kami, kaum muslimin, bahwa darah kalian adalah darah kami,” kata komandan lapangan Jabhah Nushrah.
Semoga Allah melimpahkan kesabaran dan ketegaran serta kemenangan kepada mujahidin di bumi ribath dan jihad.
(muhib al majdi/arrahmah.com)