TEL AVIV (Arrahmah.id) – Militer “Israel” dilaporkan telah mencuri artefak dari Jalur Gaza dan memajangnya di parlemen “Israel”, yang dikenal sebagai Knesset.
Menurut pemberitaan media, Direktur Otoritas Barang Antik “Israel”, Eli Askozido, membagikan gambar di akun Instagram resminya, menyatakan bahwa tentara “Israel” (IDF) menghubungi pihak berwenang untuk memeriksa sebuah gudang di Gaza.
Dalam unggahan yang menyertai foto barang-barang yang dijarah, dia menulis, “Sebuah etalase kecil ditempatkan di Knesset.”
Dia juga dilaporkan mengunggah sebuah video yang memperlihatkan tentara IDF menggerebek sebuah gudang yang penuh dengan barang antik.
Judulnya berbunyi: “Pekan yang baik, wakil direktur Otoritas Purbakala pergi ke Gaza untuk memeriksa gudang yang penuh barang antik. Terima kasih kepada pejuang Moshe Agami,” lansir Middle East Monitor.
Namun, unggahan yang menampilkan tampilan Knesset tidak lagi ada di profilnya, lansir MEMO.
Israel stole ARCHAEOLOGICAL ARTIFACTS from Gaza 💔
They literally stoling everything they can pic.twitter.com/iU2w6jYce1— Palestine Updates (@drtruthe) January 21, 2024
Unggahan Instagram Dihapus
Sebelumnya, dia mengunggah pernyataan berikut: “IDF meminta Israel Antiquities untuk memeriksa sebuah gudang di Gaza yang menampung barang-barang kuno atau barang-barang yang tampak kuno. Pemeriksaan awal dilakukan oleh seorang arkeolog, dan laporan tertulis yang komprehensif akan diserahkan ke IDF nantinya. Barang-barang tersebut dibiarkan tidak terganggu di lokasi.”
Unggahan tersebut dikritik oleh aktivis pro-Palestina, Khaled Yousry, yang mengatakan: “Pencurian barang antik dianggap sebagai kejahatan perang menurut hukum internasional.”
“Perdagangan gelap kekayaan budaya, termasuk barang antik, merupakan kejahatan berdasarkan Konvensi UNESCO 1970 tentang Tindakan yang Harus Diambil untuk Mencegah Impor, Ekspor, dan Pengalihan Kepemilikan Kekayaan Budaya,” lanjut Yousry.
He proceeded to share a picture of samples of stolen archaeological artifacts from Gaza displayed inside the Knesset building. pic.twitter.com/ygjnv3LJWD
— Quds News Network (@QudsNen) January 21, 2024
Puluhan Kesaksian Pencurian
Awal bulan ini, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan “tentara “Israel” telah menjarah uang dan artefak emas dari Jalur Gaza senilai sekitar $25 juta, sejak awal agresi.
Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima sejumlah kesaksian yang diberikan oleh penduduk Jalur Gaza mengenai pencurian uang, emas, dan artefak yang diperkirakan mencapai 90 juta shekel (Rp38 Triliun) selama 92 hari terakhir oleh tentara pendudukan “Israel”.
Tentara “Israel” juga telah menghancurkan lebih dari 200 situs arkeologi dan kuno dari 325 situs yang terdaftar dalam agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, menurut kantor berita Anadolu, mengutip Kantor Media Pemerintah Gaza.
Masjid Agung Omari, gereja Bizantium di Jabaliya, Kuil Al-Khadir di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, dan pemakaman Bizantium Blakhiya (The Anthedon of Palestine), barat laut Kota Gaza termasuk di antara situs-situs tersebut.
LSM “Israel”, Emek Shaveh, mengatakan bahwa ratusan situs kuno, monumen bersejarah, museum dan arsip telah dirusak atau dihancurkan sejak dimulainya serangan “Israel” di Jalur Gaza.
“Kami telah memantau situasi sebaik mungkin sejak awal perang,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 25.700 warga Palestina telah syahid, dan 63.730 lainnya terluka dalam genosida “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza mulai 7 Oktober.
Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)