BANIYAS (Arrahmah.com) – Komandan pasukan jagal yang membantai lebih dari 3000 warga sipil muslim di kota Baniyas, propinsi Tarsus ternyata bukan seorang perwira pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Ia adalah seorang komandan salah satu milisi Syiah Shabihah di kawasan Basthi, selatan pesisir Suriah, stasiun TV Al-Arabiya melaporkan pada Selasa (7/5/2013).
Komandan pasukan jagal itu adalah Ali al-Kiyali, yang mengklaim dirinya sebagai komandan “Gerakan Perlawanan”. Rakyat muslim Suriah lebih menjulukinya sebagai “Jagal Baniyas”.
Dalam video yang disebar luaskan oleh pasukan Suriah dan milisi Syiah Shabihah, Ali al-Kiyali nampak sedang berapi-api membangkitkan moril tempur pasukannya. Ia mengarahkan pandangan pasukannya ke Baniyas, yang ia katakan sebagai satu-satunya jalur penyeberangan “musuh” menunju laut Mediterania. Al-Kiyali menegaskan akan melakuka “tindakan mustahil” untuk mencegah “musuh” mencapai Laut Mediterania.
Ancamannya itu kemudian ia buktikan dengan mengerahkan pasukannya untuk menyerbu kota Baniyas, propinsi Tarsus, wilayah Suriah di pesisir pantai Laut Mediterania. Ia dan pasukannya membantai penduduk sipil muslim tiga desa di kota Baniyas, yaitu desa Baidha’, desa Ra’s Naba’ dan desa Basatin. Mayat para warga kemudian dibakar oleh pasukan biadab tersebut.
Laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan Komisi Koordinasi Lokal Suriah menyebutkan kepada kantor berita Ugarits News bahwa lebih dari 3000 warga sipil muslim di tiga desa itu gugur dalam pembantaian massal pada Kamis (2/5/2013) tersebut.
Berdasar informasi yang kuat dari video tersebut, diketahui nama sebenarnya al-Kiyali adalah Mikraj Oural, dari Divisi Iskanderon, komandan milisi “Gerakan Perlawanan” di wilayah Basith, selatan pesisir Suriah. Milisi “Gerakan Perlawanan” beranggotakan ribuan Shabihah loyalis rezim Nushairiyah Suriah, di antaranya banyak yang berkebangsaan Turki.
Nama julukan dalam milisinya adalah Ali al-Kiyali, berasal dari kelompok Nushairiyah. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa al-Kiyali bukan perwira militer dan tidak memiliki pangkat dalam Tentara Nasional Suriah. Namun ia merupakan komandan milisi Syiah Nushairiyah yang tergabung dalam kesatuan milisi Lijan Sya’biyah, Komite Kerakyatan.
Al-Kiyali telah memimpin milisi Syiah Shabihah pada pertempuran-pertempuran melawan mujahidin Suriah di kawasan Jabal Akrad dan Turkman, dalam propinsi Tarsus dan Lattakia yang berpenduduk mayoritas Nushairiyah loyalis rezim Nushairiyah Suriah.
DaIam video yang disebar luaskan oleh Jabhah Lijan Sya’biyah li-Tahrir Liwa’ Iskanderun (Front Komite Kerakyatan untuk Pembebasan Divisi Iskanderun) tersebut, al-Kiyali juga mengungkapkan kaitan erat antara rezim Nushairiyah Suriah dan Partai Buruh Kurdistan loyalis rezim Suriah, laporan kantor berita Nora News.
(muhibalmajdi//arrahmah.com)